Menjadi pribadi yang sukses tak ditentukan oleh lulusan dari perguruan ternama dan kelulusan dengan nilai akademik terbaik.
Alasannya faktor penentu kesuksesan justru bukan dari hal itu, tapi dari soft skill atau attitude seseorang. Kadarisman, S.Sos, M.AP, Media Relations Section Head PT Adaro Indonesia mengatakan sebuah riset, dari 30 faktor kesuksesan, kecerdasan berada di peringkat 21, lulusan perguruan ternama urutan ke 23 dan faktor lulusan dengan nilai tertinggi urutan 30.
"Jadi urutan pertamanya justru kejujuran. Dalam 10 besar faktor penentu kesuksesan adalah tentang soft skill atau attitude seseorang. Itu hasil dari penelitian ilmiah Thomas J Stanley," beber Kadarisman di hadapan puluhan peserta Kemah Kader DPD KNPI Tabalong, di Tanjung, Sabtu (29/1).
Mewakili PT Adaro Indonesia Kadarisman memberikan motivasi kepada peserta yang merupakan gabungan dari berbagai perguruan tinggi di Tabalong dan sebagian dari perguruan di Banjarmasin.
Kadarisman yang juga merupakan Konsultan dan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Healing Trainer Kalsel ini, menyampaikan agar para kader pemuda KNPI tidak perlu rendah diri, karena pilihan memperbaiki attitude dalam berkehidupan sehari-hari adalah kesempatan yang dimiliki oleh setiap orang, apapun latar belakang dan keadaannya.
Salah satu kekuatan yang perlu diasah oleh para kader muda adalah meningkatkan kemampuan menjad pendengar, bukan sekadar mendengar.
Ada lima level kondisi sesorang dalam mendengar.
Pertama, ignore atau pengabaian.
Kedua, pretend to listening atau pura-pura mendengar.
Ketiga, selective listening atau memilih bagian yang disukai saja.
Keempat attentive listening atau sikap memperhatikan dengan baik tetapi masih menggunakan kaca mata sendiri.
Terakhir, emphatic listening atau kemampuan mendengar dengan menghadirkan diri secara utuh dan jiwa secara penuh.
"Pemuda dapat meningkatkan pengaruhnya dengan cara memoerbaiki cara mendengar yang baik.
Teknik ini merupakan riset yang fenomenal yang ditulis ke dalam sebuah buku oleh Stephen R. covey, "The 7 Habits Highly Effecfive People", jelas Kadarisman.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Alasannya faktor penentu kesuksesan justru bukan dari hal itu, tapi dari soft skill atau attitude seseorang. Kadarisman, S.Sos, M.AP, Media Relations Section Head PT Adaro Indonesia mengatakan sebuah riset, dari 30 faktor kesuksesan, kecerdasan berada di peringkat 21, lulusan perguruan ternama urutan ke 23 dan faktor lulusan dengan nilai tertinggi urutan 30.
"Jadi urutan pertamanya justru kejujuran. Dalam 10 besar faktor penentu kesuksesan adalah tentang soft skill atau attitude seseorang. Itu hasil dari penelitian ilmiah Thomas J Stanley," beber Kadarisman di hadapan puluhan peserta Kemah Kader DPD KNPI Tabalong, di Tanjung, Sabtu (29/1).
Mewakili PT Adaro Indonesia Kadarisman memberikan motivasi kepada peserta yang merupakan gabungan dari berbagai perguruan tinggi di Tabalong dan sebagian dari perguruan di Banjarmasin.
Kadarisman yang juga merupakan Konsultan dan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Healing Trainer Kalsel ini, menyampaikan agar para kader pemuda KNPI tidak perlu rendah diri, karena pilihan memperbaiki attitude dalam berkehidupan sehari-hari adalah kesempatan yang dimiliki oleh setiap orang, apapun latar belakang dan keadaannya.
Salah satu kekuatan yang perlu diasah oleh para kader muda adalah meningkatkan kemampuan menjad pendengar, bukan sekadar mendengar.
Ada lima level kondisi sesorang dalam mendengar.
Pertama, ignore atau pengabaian.
Kedua, pretend to listening atau pura-pura mendengar.
Ketiga, selective listening atau memilih bagian yang disukai saja.
Keempat attentive listening atau sikap memperhatikan dengan baik tetapi masih menggunakan kaca mata sendiri.
Terakhir, emphatic listening atau kemampuan mendengar dengan menghadirkan diri secara utuh dan jiwa secara penuh.
"Pemuda dapat meningkatkan pengaruhnya dengan cara memoerbaiki cara mendengar yang baik.
Teknik ini merupakan riset yang fenomenal yang ditulis ke dalam sebuah buku oleh Stephen R. covey, "The 7 Habits Highly Effecfive People", jelas Kadarisman.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022