Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk mendukung agenda Presidensi G20 Indonesia tahun ini.
"Pentingnya peran teknologi digital dalam mengakselerasi pemulihan pasca pandemi COVID-19 tercermin dalam ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) yang menggarisbawahi pentingnya transformasi digital yang inklusif," kata Sekretaris Jenderal Kominfo, Mira Tayyiba saat forum The 2nd ASEAN Digital Ministers Meeting (ADGMIN-2), dalam keterangan pers, dikutip Jumat.
Presidensi G20 Indonesia mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger", ada tiga isu prioritas yang dibawa ke forum internasional ini yaitu arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi energi.
Kementerian Kominfo menjadi pemimpin dalam Digital Economy Working Group (DEWG), menyoroti upaya bersama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menangani pandemi COVID-19 dan membangun ekosistem yang kuat terhadap tantangan dan krisis di masa depan.
Isu prioritas yang dibawa Indonesia dalam DEWG G20 adalah pemulihan dan konektivitas pascaCOVID-19; kecakapan dan literasi digital; dan arus data lintas batas negara.
Sektor digital mengalami perkembangan di ASEAN, terutama sepanjang pandemi virus corona karena negara anggota memanfaatkan teknologi digital untuk memulihkan perekonomian.
Ekosistem digital di kawasan ASEAN yang terus berkembang berperan penting dalam memulihkan ekonomi setelah pandemi, menjadi lebih tangguh dan menyeluruh. Kominfo menilai perlu ada pertukaran ide antarnegara ASEAN untuk terus memperkuat kerja sama regional di bidang digital, seperti yang dimuat di ASEAN Digital Masterplan 2025.
"Perlu diingat bahwa pemulihan pasca pandemi COVID-19 dan transformasi digital harus berjalan beriringan. Melalui penguatan kerja sama regional di bidang digital, ASEAN dapat merealisasikan peluangnya untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat," kata Mira.
Pemerintah, menurut Kominfo, siap untuk memperkuat kolaborasi dan kohesivitas kerja sama negara anggota ASEAN untuk mencapai pemulihan ekonomi pasca pandemi yang inklusif, resilen dan berkelanjutan.
"Transformasi digital harus inklusif agar manfaat positif dan produktif dari ruang digital dapat dirasakan oleh semua kelompok masyarakat tanpa terkecuali," kata Mira.
ADGMIN-2, yang dipimpin oleh Myanmar, mengambil tema "Digital Transformation: Engine for ASEAN Economic Recovery from COVID-19".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Pentingnya peran teknologi digital dalam mengakselerasi pemulihan pasca pandemi COVID-19 tercermin dalam ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) yang menggarisbawahi pentingnya transformasi digital yang inklusif," kata Sekretaris Jenderal Kominfo, Mira Tayyiba saat forum The 2nd ASEAN Digital Ministers Meeting (ADGMIN-2), dalam keterangan pers, dikutip Jumat.
Presidensi G20 Indonesia mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger", ada tiga isu prioritas yang dibawa ke forum internasional ini yaitu arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi energi.
Kementerian Kominfo menjadi pemimpin dalam Digital Economy Working Group (DEWG), menyoroti upaya bersama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menangani pandemi COVID-19 dan membangun ekosistem yang kuat terhadap tantangan dan krisis di masa depan.
Isu prioritas yang dibawa Indonesia dalam DEWG G20 adalah pemulihan dan konektivitas pascaCOVID-19; kecakapan dan literasi digital; dan arus data lintas batas negara.
Sektor digital mengalami perkembangan di ASEAN, terutama sepanjang pandemi virus corona karena negara anggota memanfaatkan teknologi digital untuk memulihkan perekonomian.
Ekosistem digital di kawasan ASEAN yang terus berkembang berperan penting dalam memulihkan ekonomi setelah pandemi, menjadi lebih tangguh dan menyeluruh. Kominfo menilai perlu ada pertukaran ide antarnegara ASEAN untuk terus memperkuat kerja sama regional di bidang digital, seperti yang dimuat di ASEAN Digital Masterplan 2025.
"Perlu diingat bahwa pemulihan pasca pandemi COVID-19 dan transformasi digital harus berjalan beriringan. Melalui penguatan kerja sama regional di bidang digital, ASEAN dapat merealisasikan peluangnya untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat," kata Mira.
Pemerintah, menurut Kominfo, siap untuk memperkuat kolaborasi dan kohesivitas kerja sama negara anggota ASEAN untuk mencapai pemulihan ekonomi pasca pandemi yang inklusif, resilen dan berkelanjutan.
"Transformasi digital harus inklusif agar manfaat positif dan produktif dari ruang digital dapat dirasakan oleh semua kelompok masyarakat tanpa terkecuali," kata Mira.
ADGMIN-2, yang dipimpin oleh Myanmar, mengambil tema "Digital Transformation: Engine for ASEAN Economic Recovery from COVID-19".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022