Balangan - (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Karim mengatakan berdasarkan hasil pengukuran dengan peralatan pengukur kualitas udara menunjukkan tingkat karbon monoksida (CO) di Balangan melebihi baku mutu.
Menurut Karim di Balangan Sabtu, berdasarkan hasil pengukuran udara yang dilakukan Jumat (16/10), tingkat CO mencapai 21.758,69.
Angka itu melebihi standar baku mutu udara yang seharusnya maksimal 20.000, sehingga udara Balangan sudah membahayakan kesehatan warga.
"Peralatan pengukur kualitas udara yang kita gunakan sangat standar. Namun, selama kita menggunakan alat ini dalam mengukur kualitas udara sekitar, baru kali ini yang hasilnya melebihi batas baku mutu udara," bebernya.
Menurut dia, kabut asap yang menyelimuti bumi Sanggam sejak Kamis (15/10) merupakan yang terparah.
Beberapa warga mengaku, kabut asap yang cukup tebal menyebabkan tenggorokan menjadi seperti tercekik dan terasa panas, selain itu juga mata selalu mengeluarkan air mata.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, Alive Joesfah Love mengatakan kabut asap yang menyelimuti Balangan kali ini merupakan kiriman dari kabupaten dan provinsi tetangga yang berbatasan langsung dengan Balangan.
"Selama satu minggu belakangan, dari laporan dan pantauan yang kita lakukan, di wilayah Kabupaten Balangan hampir tidak ada kebakaran lahan, kalaupun ada hanya skala kecil," katanya.
Sehingga, kata dia, sangat tidak mungkin dampaknya menimbulkan kabut asap yang cukup tebal seperti yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Menyikapi hal itu, lanjut dia, pihaknya bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Dinas Kesehatan dan sejumlah relawan untuk membagikan masker kepada pengguna jalan.
Pembagian masker kepada masyarakat di sepanjang jalan di Balangan, juga dilakukan oleh para relawan lainnya.
Beberapa relawan yang membagikan masaker antara lain, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia, Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).
Hingga Sabtu (17/10) asap tebal masih menyelimuti Balangan, bahkan bau asap terasa menyengat dan membuat mata perih
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Menurut Karim di Balangan Sabtu, berdasarkan hasil pengukuran udara yang dilakukan Jumat (16/10), tingkat CO mencapai 21.758,69.
Angka itu melebihi standar baku mutu udara yang seharusnya maksimal 20.000, sehingga udara Balangan sudah membahayakan kesehatan warga.
"Peralatan pengukur kualitas udara yang kita gunakan sangat standar. Namun, selama kita menggunakan alat ini dalam mengukur kualitas udara sekitar, baru kali ini yang hasilnya melebihi batas baku mutu udara," bebernya.
Menurut dia, kabut asap yang menyelimuti bumi Sanggam sejak Kamis (15/10) merupakan yang terparah.
Beberapa warga mengaku, kabut asap yang cukup tebal menyebabkan tenggorokan menjadi seperti tercekik dan terasa panas, selain itu juga mata selalu mengeluarkan air mata.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, Alive Joesfah Love mengatakan kabut asap yang menyelimuti Balangan kali ini merupakan kiriman dari kabupaten dan provinsi tetangga yang berbatasan langsung dengan Balangan.
"Selama satu minggu belakangan, dari laporan dan pantauan yang kita lakukan, di wilayah Kabupaten Balangan hampir tidak ada kebakaran lahan, kalaupun ada hanya skala kecil," katanya.
Sehingga, kata dia, sangat tidak mungkin dampaknya menimbulkan kabut asap yang cukup tebal seperti yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Menyikapi hal itu, lanjut dia, pihaknya bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Dinas Kesehatan dan sejumlah relawan untuk membagikan masker kepada pengguna jalan.
Pembagian masker kepada masyarakat di sepanjang jalan di Balangan, juga dilakukan oleh para relawan lainnya.
Beberapa relawan yang membagikan masaker antara lain, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia, Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).
Hingga Sabtu (17/10) asap tebal masih menyelimuti Balangan, bahkan bau asap terasa menyengat dan membuat mata perih
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015