Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bank Rakyat Indonesia Kalimantan Selatan membuka layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga enam hari kerja untuk mempercepat target penyaluran 2015 sebesar Rp422 miliar lebih.
Kepala Bagian KUR Mikro BRI Wilayah Kalimantan Selatan Kabul Yuprayitno di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, biasanya pihaknya membuka layanan perbankan hingga hari Jumat atau lima hari kerja.
Namun, tambah dia, sejak ada program KUR yang penyalurannya mulai Agusutus hingga Desember 2015, BRI juga memberikan pelayanan KUR di hari Sabtu.
Sebagai upaya menyosialisasikan program KUR, BRI juga memberikan target kepada tim pemasaran, dalam satu minggu wajib mendapatkan nasabah baru sebanyak 10 orang, atau satu hari wajib mendapatkan dua orang nasabah baru.
"Alhamdulilah, dengan suku bunga KUR yang kini turun, antusiasme masyarakat untuk meningkatkan usahanya menjadi sangat tinggi," katanya.
Warga bisa meminjam dana KUR tanpa agunan atau jaminan dengan nilai, khusus UMKM mulai dari Rp1 juta hingga Rp25 juta, dan untuk KUR ritel mulai Rp25 juta hingga Rp500 juta, dengan masa pengembalian tiga tahun.
BRI berani memberikan pinjaman tanpa agunan karena telah dijamin oleh lembaga penjaminan yang telah ditunjuk pemerintah yaitu Jamkrida.
Kepala Bagian Bisnis dan Program Bank Rakyat Indonesia Wilayah Kalsel Darmanto mengatakan pada 2015 KUR yang harus disalurkan di empat provinsi Kalimantan mencapai Rp1 triliun, untuk masa penyaluran empat bulan mulai September hingga Desember.
Khusus Kalsel, mendapatkan jatah penyaluran hingga 40 persen dari Rp1 triliun, atau lebih besar dibanding tiga provinsi lainnya.
"Karena banyak kemudahan yang telah diberikan, termasuk suku bunga yang turun, maka pencapaian target realisasi KUR hampir tidak ada masalah," katanya.
Mengawal penyaluran KUR, BRI juga telah menyiapkan personel yang terdiri 58 orang pegawai untuk menangani KUR ritel dan 280 orang untuk bidang administrasi.
"Jadi secara infrastruktur, kita sudah benar-benar siap untuk mengawal penyaluran KUR ini, sehingga bisa membantu menggerakkan perekonomian masyarakat, melalui usaha kecil," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kepala Bagian KUR Mikro BRI Wilayah Kalimantan Selatan Kabul Yuprayitno di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, biasanya pihaknya membuka layanan perbankan hingga hari Jumat atau lima hari kerja.
Namun, tambah dia, sejak ada program KUR yang penyalurannya mulai Agusutus hingga Desember 2015, BRI juga memberikan pelayanan KUR di hari Sabtu.
Sebagai upaya menyosialisasikan program KUR, BRI juga memberikan target kepada tim pemasaran, dalam satu minggu wajib mendapatkan nasabah baru sebanyak 10 orang, atau satu hari wajib mendapatkan dua orang nasabah baru.
"Alhamdulilah, dengan suku bunga KUR yang kini turun, antusiasme masyarakat untuk meningkatkan usahanya menjadi sangat tinggi," katanya.
Warga bisa meminjam dana KUR tanpa agunan atau jaminan dengan nilai, khusus UMKM mulai dari Rp1 juta hingga Rp25 juta, dan untuk KUR ritel mulai Rp25 juta hingga Rp500 juta, dengan masa pengembalian tiga tahun.
BRI berani memberikan pinjaman tanpa agunan karena telah dijamin oleh lembaga penjaminan yang telah ditunjuk pemerintah yaitu Jamkrida.
Kepala Bagian Bisnis dan Program Bank Rakyat Indonesia Wilayah Kalsel Darmanto mengatakan pada 2015 KUR yang harus disalurkan di empat provinsi Kalimantan mencapai Rp1 triliun, untuk masa penyaluran empat bulan mulai September hingga Desember.
Khusus Kalsel, mendapatkan jatah penyaluran hingga 40 persen dari Rp1 triliun, atau lebih besar dibanding tiga provinsi lainnya.
"Karena banyak kemudahan yang telah diberikan, termasuk suku bunga yang turun, maka pencapaian target realisasi KUR hampir tidak ada masalah," katanya.
Mengawal penyaluran KUR, BRI juga telah menyiapkan personel yang terdiri 58 orang pegawai untuk menangani KUR ritel dan 280 orang untuk bidang administrasi.
"Jadi secara infrastruktur, kita sudah benar-benar siap untuk mengawal penyaluran KUR ini, sehingga bisa membantu menggerakkan perekonomian masyarakat, melalui usaha kecil," katanya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015