Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Banjarmasin Mukhyar menyatakan keyakinannya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi persampahan tembus Rp10,250 miliar tahun 2016.


"Kita meningkatkan target pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD) ini sebesar Rp750 juta, ini yakin tercapai," ujarnya di balaikota, Kamis.

Mukhyar mengungkapkan, target PAD untuk APBD 2015 ini adalah Rp9,5 miliar, dan ini sudah tercapai sekitar 80 persen, hingga wajar kalau pihaknya mengajukan peningkatan Rp750 juta pada APBD tahun depan.

"Sebab saat ini saja, rata-rata pendapatan per bulannya dari retrebusi sampah yang tagihannya melewati rekening PDAM sebesar Rp800 juta, bahkan hingga Rp900 juta," ucapnya.

Menurut dia, PAD retrebusi sampah melalui rekening tagihan PDAM ini merupakan pemasukan nyata, dan bisa dihitung jelas jumlahnya, sebab langsung masuk ke kas daerah.

"Jadi kita sama sekali tidak pernah memegang uangnya, artinya hitungannya itu sangat jelas, ditambah pengumpulan retribusi yang melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BP2TPM)," terangnya.

Mukhyar menyatakan, peningkatan pendapatan asli daerah ini wajar meningkat karena jumlah penduduk yang terus berkembang, hingga besaran sampah juga terus melambung.

"DKP terus berupaya meningkatkan pelayanan persampahan ini, masyarakat diharap bisa tertib membuang sampah pada tempatnya dan waktunya," ujarnya.

Dia mengakui, fasilitas pembuangan sampah di daerah ini masin terbatas baik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).

"DKP kesulitan mencari lahan untuk menambah TPS dan TPST ini, penentangan masyarakat berdampingan dengan fasilitas sampah ini yang berat ditangani," tuturnya.

Dia menyatakan, sangat sulit untuk menambah fasilitas sampah ini, salah satunya pula TPST yang harusnya ada disetiap kelurahan, yakni, sebanyak 52 kelurahan.

"Hingga kini TPST yang bisa dibangun baru sembilan buah, pemkot hanya bisa melakukan bertahap oleh karena sulitnya mencari lahan dan dana yang terbatas," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015