Juara bertahan Stephane Peterhansel terlempar dari persaingan perebutan gelar Reli Dakar 2022 namun tetap berambisi untuk mencuri kemenangan etape dan membantu Audi mengembangkan mobil hybrid baru mereka.
Dijuluki Mr Dakar dan mengantongi 14 titel dari kategori mobil dan sepeda motor, Peterhansel mengalami nasib sial di etape pertama pada Minggu saat mobil Audi RS Q e-tron mengalami kecelakaan dan kerusakan suspensi belakang.
Sang pebalap Prancis gagal menyelesaikan etape dan oleh karena itu ia mendapat penalti tambahan waktu 16 jam.
Baca juga: Serradori tercepat di Etape VIII Dakar 2020
Akan tetapi, pada etape 2 dari Ha'il menuju Al Qaisumah, Senin, Peterhansel mampu menunjukkan kecepatan mobil hybrid Audi dalam debutnya di reli ketahanan paling tangguh di dunia itu dengan finis keempat, terpaut tujuh menit 56 detik dari juara etape Sebastien Loeb dari tim BRX.
Meski memiliki gap lebih dari 23 jam dari pemuncak klasemen umum sementara, Nasser Al-Attiyah dari tim Toyota, Peterhansel tetap meneruskan lomba, walaupun mimpi merebut titel ke-15 telah sirna, dan mengatakan fokusnya saat ini adalah membantu rekan satu timnya, Carlos Sainz, dan Audi mengumpulkan data untuk mobil RS Q e-tron.
"Saya harap kami memenangi sejumlah etape sebelum akhir reli ini, tapi hari ini sedikit aneh, saya tidak mengira saya bakal start jauh di belakang," kata Peterhansel dikutip laman resmi Dakar.
Baca juga: Peterhansel kehilangan kontrol kemudi
"Sekarang, kami akan mencoba memenangi sejumlah spesial (stage) dan menguji mobil ini, mempersiapkan tahun depan.
"Kemarin, kami mendapati masalah dengan sasis dan itu merobek wishbone suspensi belakang, tapi dari yang kami ketahui tentang mobil ini, tidaklah normal apabila kami memiliki masalah yang membuat kami berhenti secara tiba-tiba seperti itu."
Kompatriot senegaranya, Sebastien Loeb memangkas jarak dari Al-Attiyah menjadi sembilan menit 16 detik berkat kemenangan di etape 2 saat sang pebalap Qatar finis runner-up hari ini.
Penyelenggara membatalkan maraton yang sedianya digelar untuk etape 2 dan 3 setelah bivouac di Al Artawiya kebanjiran menyusul hujan lebat pada Sabtu malam.
Etape 3 akan menempuh rute memutar di Al Qaisumah dengan spesial stage sejauh 255km.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Dijuluki Mr Dakar dan mengantongi 14 titel dari kategori mobil dan sepeda motor, Peterhansel mengalami nasib sial di etape pertama pada Minggu saat mobil Audi RS Q e-tron mengalami kecelakaan dan kerusakan suspensi belakang.
Sang pebalap Prancis gagal menyelesaikan etape dan oleh karena itu ia mendapat penalti tambahan waktu 16 jam.
Baca juga: Serradori tercepat di Etape VIII Dakar 2020
Akan tetapi, pada etape 2 dari Ha'il menuju Al Qaisumah, Senin, Peterhansel mampu menunjukkan kecepatan mobil hybrid Audi dalam debutnya di reli ketahanan paling tangguh di dunia itu dengan finis keempat, terpaut tujuh menit 56 detik dari juara etape Sebastien Loeb dari tim BRX.
Meski memiliki gap lebih dari 23 jam dari pemuncak klasemen umum sementara, Nasser Al-Attiyah dari tim Toyota, Peterhansel tetap meneruskan lomba, walaupun mimpi merebut titel ke-15 telah sirna, dan mengatakan fokusnya saat ini adalah membantu rekan satu timnya, Carlos Sainz, dan Audi mengumpulkan data untuk mobil RS Q e-tron.
"Saya harap kami memenangi sejumlah etape sebelum akhir reli ini, tapi hari ini sedikit aneh, saya tidak mengira saya bakal start jauh di belakang," kata Peterhansel dikutip laman resmi Dakar.
Baca juga: Peterhansel kehilangan kontrol kemudi
"Sekarang, kami akan mencoba memenangi sejumlah spesial (stage) dan menguji mobil ini, mempersiapkan tahun depan.
"Kemarin, kami mendapati masalah dengan sasis dan itu merobek wishbone suspensi belakang, tapi dari yang kami ketahui tentang mobil ini, tidaklah normal apabila kami memiliki masalah yang membuat kami berhenti secara tiba-tiba seperti itu."
Kompatriot senegaranya, Sebastien Loeb memangkas jarak dari Al-Attiyah menjadi sembilan menit 16 detik berkat kemenangan di etape 2 saat sang pebalap Qatar finis runner-up hari ini.
Penyelenggara membatalkan maraton yang sedianya digelar untuk etape 2 dan 3 setelah bivouac di Al Artawiya kebanjiran menyusul hujan lebat pada Sabtu malam.
Etape 3 akan menempuh rute memutar di Al Qaisumah dengan spesial stage sejauh 255km.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022