Perusahaan minyak dan gas Mubadala Petroleum bersama Politeknik dan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di "Bumi Saijaan" mampu menembus pasar nasional.
"Pelaku UMKM saat ini kesulitan menembus pasar nasional karena ada kekhawatiran klaim dari pihak lain memiliki merek yang sama," kata Direktur Politeknik Kotabaru, M Rezki Oktavianoor, dilaporkan Rabu.
Dijelaskan, persaingan produk UMKM saat ini tidak hanya sekedar kualitas produksi, tetapi juga masuk dalam ranah legalitas.
Oleh kerenanya, kegiatan fasilitasi pendaftaran merek usaha ini dapat terwujud dari kolaborasi dan sinergi antara Politeknik Kotabaru, Mubadala Petroleum dan Disperindagkop Kotabaru.
“Kami sangat bersyukur perusahaan memiliki perhatian kepada rencana pengembangan usaha UMKM, karena dengan pendaftaran merek ini maka produk-produk UMKM Kotabaru bisa ekspansi keluar Kotabaru,” katanya dalam siaran pers.
Hak kekayaan intelektual yang melindungi merk menjadi bagian dari produk yang tidak bisa dipisahkan,” terangnya.
Diharapkan, adanya pendaftaran merek usaha ini, perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan hal serupa untuk memberikan dukungan kepada UMKM lain yang belum memiliki merek usaha.
“Kami yakin, ke depannya mampu menjadi brand kebanggaan daerah. Dengan demikian, mudah-mudahan sinergi seperti ini dapat terus konsisten dilaksanakan, ditahun-tahun mendatang, untuk mendukung agenda visi misi daerah dalam agrobisnis dan agrowisata,” paparnya.
Plt Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kotabaru, Khairil Fajri, menambahkan, merk usaha menjadi pendorong bagi produk lokal Kotabaru untuk menembus pasar nasional.
Ditambah lagi label dan kemasan yang bagus. harus memiliki simbol khas Kotabaru sehingga bisa menjadi promosi bagi Kotabaru juga”, ujar
Sementara itu, UMKM di Kotabaru yang tengah menyiapkan diri untuk menembus pasar nasional di antaranya, Himura Food (pentol,tahu bakso), Amplang sa-ijaan, Tekwan kurniasari, Junaid Handicraft (kerajinan tangan), kato7oe (kain sasirangan), relajarse (kedai kopi) dan juga RK Pet Care (perawatan hewan/ kucing).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Pelaku UMKM saat ini kesulitan menembus pasar nasional karena ada kekhawatiran klaim dari pihak lain memiliki merek yang sama," kata Direktur Politeknik Kotabaru, M Rezki Oktavianoor, dilaporkan Rabu.
Dijelaskan, persaingan produk UMKM saat ini tidak hanya sekedar kualitas produksi, tetapi juga masuk dalam ranah legalitas.
Oleh kerenanya, kegiatan fasilitasi pendaftaran merek usaha ini dapat terwujud dari kolaborasi dan sinergi antara Politeknik Kotabaru, Mubadala Petroleum dan Disperindagkop Kotabaru.
“Kami sangat bersyukur perusahaan memiliki perhatian kepada rencana pengembangan usaha UMKM, karena dengan pendaftaran merek ini maka produk-produk UMKM Kotabaru bisa ekspansi keluar Kotabaru,” katanya dalam siaran pers.
Hak kekayaan intelektual yang melindungi merk menjadi bagian dari produk yang tidak bisa dipisahkan,” terangnya.
Diharapkan, adanya pendaftaran merek usaha ini, perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan hal serupa untuk memberikan dukungan kepada UMKM lain yang belum memiliki merek usaha.
“Kami yakin, ke depannya mampu menjadi brand kebanggaan daerah. Dengan demikian, mudah-mudahan sinergi seperti ini dapat terus konsisten dilaksanakan, ditahun-tahun mendatang, untuk mendukung agenda visi misi daerah dalam agrobisnis dan agrowisata,” paparnya.
Plt Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kotabaru, Khairil Fajri, menambahkan, merk usaha menjadi pendorong bagi produk lokal Kotabaru untuk menembus pasar nasional.
Ditambah lagi label dan kemasan yang bagus. harus memiliki simbol khas Kotabaru sehingga bisa menjadi promosi bagi Kotabaru juga”, ujar
Sementara itu, UMKM di Kotabaru yang tengah menyiapkan diri untuk menembus pasar nasional di antaranya, Himura Food (pentol,tahu bakso), Amplang sa-ijaan, Tekwan kurniasari, Junaid Handicraft (kerajinan tangan), kato7oe (kain sasirangan), relajarse (kedai kopi) dan juga RK Pet Care (perawatan hewan/ kucing).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021