Saham-saham Korea Selatan menuju sesi terbaiknya dalam dua minggu pada Jumat, didukung oleh reli saham perusahaan chip dan kinerja Wall Street yang kuat semalam di tengah data positif AS yang mengimbangi kekhawatiran atas varian virus corona Omicron, sementara won datar dan imbal hasil obligasi turun.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Sahan Gabungan Korea (KOSPI) menguat 17,72 poin atau 0,59 persen menjadi diperdagangkan di 3.015,89 poin pada pukul 01.43 GMT, berada di jalur untuk kenaikan harian tertajam sejak 9 Desember dan memperpanjang kenaikan untuk hari keempat berturut-turut.

Indeks acuan hampir tidak berubah untuk minggu ini, setelah mencatat kenaikan beruntun tiga minggu.

Indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi pada Kamis (23/12/2021), dengan harga minyak juga naik, karena data pekerjaan AS yang kuat dan belanja konsumen menempatkan ekonomi terbesar dunia itu di jalur untuk penutupan yang kuat hingga 2021.

Lebih lanjut meningkatkan sentimen, penelitian menunjukkan bahwa varian Omicron membawa risiko rawat inap yang lebih rendah, sementara Merck dan Pfizer mengatakan pil antivirus COVID-19 mereka efektif terhadap varian tersebut.

Di pasar domestik, perusahaan chip kelas berat naik untuk hari keempat berturut-turut, dengan Samsung Electronics melompat ke level tertinggi dalam lebih dari empat bulan dan SK Hynix menyentuh level tertinggi 6,5 bulan, karena harapan untuk prospek yang cerah di seluruh sektor berlanjut.

Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 125,2 miliar won (105,43 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.188,1 per dolar AS di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, hampir tidak berubah dari penutupan hari sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.187,3, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.187,0.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,03 poin menjadi 109,02. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 0,3 basis poin menjadi 2,212 persen.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021