Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Sebanyak 30 warung di Kota Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan terancam ambruk akibat retakan Ruas Jalan Abdul Azis yang berpotensi longsor.


Meski Dinas Perhubungan sudah memasang tanda peringatan tentang rawan longsor namun puluhan pedagang yang menempati toko di ruas Jalan Abdul Azia seperti tak bergeming.

Pedagang tetap beraktivitas seperti biasa padahal kondisi jalan semakin retak dan miring kearah Sungai Balangan.

Satu buah tempat ibadah yang dekat dengan pertokoan yakni Langgar Nurul Fajeri juga rawan tergerus tanah longsor.

Salah seorang pedagang, sebut saja Ibu Niah di Amuntai Selasa menuturkan pedagang bersedia direalokasi asal. Ke tempat yang strategis untuk berjualan.

"Kita menginginkan Kawasan samping Pasar Moderen Amuntai (ex.Plaza Amuntai) jika memang harus dipindah," Ujar Bu Niah.

Kawasan itu, katanya merupakan tempat mereka berjualan dulu yang disebut kawasan pedagang kajang, sebelum akhirnya dijadikan lokasi Pembangunan Plaza Amuntai yang kini dirubah namanya menjadi Pasar Moderen Amuntai.

Namun, katanya jika pedagang Jalan Abdul Azia direalokasi di kawasan samping Pasar Moderen Amuntai, giliran para pedagang yang menempati lantai dua Pasar Moderen Amuntai yang keberatan, karena khawatir toko mereka kian sepi dari pembeli.

Ia mengatakan Pemda HSU pernah menawarkan pedagang pindah ke Terminal Pasir Mas, Kawasan Candi Agung, Banua Lima hingga ke relokasi sementara di awasan dekat Patung Itik Jalan Patmaraga Amuntai, namun tak satu pun yang disetujui pedagang.

Para pedagang menolak dipindahkan kelokasi tersebut karena dinilai kurang strategis untuk berjualan.

Hingga kini Pemerintah Kabupaten HSU masih mengupayakan mencarikan solusi tempat relokasi bagi pedagang Jalan Abdul Azis.

Untuk sementara, rencananya pihak Bina marga Dinas Pekerjaan Umum akan bekerja sama dengan kepolisian memasang garis polisi (Police Line) di lokasi jalan Abdul Azia yang rawan longsor.

"Kita memasang garis polisi karena menjelang Idul Adha, mengingat ruas Jalan Abdul Azis yang merupakan akses jalan menuju ke Pasar Induk Amuntai selalu ramai dilintasi kendaraan dan pengguna jalan lainnya," Kata Kabid Bina Marga Agus Susiawanto.

Agus menerangkan, tepi Jalan Abdul Azis sebenarnya sudah pernah dibangun siring penyangga, namun kurang mengetahui detil kontruksinya sehingga jalan mengalami retak.

"Kontruksi siring jalan sudah dibangun cukup lama, keretakan jalan bisa juga kareba kondisi alam yang tidak bisa kita cegah," tuturnya.

Menurutnya, konsidi jalan sudah sangat membahayakan dan berpotensi longsor. Ia berharap pedagang bersedia direlokasi sementara ketempat lain, menunggu hingga Pemda setempat bisa mencarikan solusi terbaik bagi kedua pihak.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015