Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret karena bank sentral itu keluar dari kebijakan yang diberlakukan pada awal krisis kesehatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1,08 persen atau 383,25 poin, menjadi menetap di 35.927,43 poin. Indeks S&P 500 melambung 1,63 persen atau 75,76 poin menjadi berakhir di 4.709,85 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 2,15 persen atau 327,94 poin, menjadi ditutup di 15.565,58 poin.

Di antara 11 indeks sektor S&P 500, sektor teknologi melonjak 2,7 persen dan layanan kesehatan terangkat 2,1 persen.

Setelah pertemuan kebijakan dua hari, The Fed mengisyaratkan target inflasinya telah terpenuhi, dan pengumumannya untuk mengakhiri pembelian obligasi membuka jalan bagi kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2022.

Ketiga indeks utama saham AS membalikkan penurunan awal dan naik ke wilayah positif. Wall Street memperpanjang kenaikan tersebut karena Ketua Fed Jerome Powell selama konferensi persnya memberikan nada optimis tentang pemulihan ekonomi AS dan menyatakan kesediaannya untuk menaikkan suku bunga yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

"Apa yang dikatakan pasar adalah, karena Fed meningkatkan tapering mereka, mungkin mereka merasa inflasi terkendali," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta. "Mereka melakukan apa yang diharapkan. Itu akan menambah kredibilitas The Fed dan itu akan - seimbang - netral hingga positif bagi pasar."

Kenaikan tajam S&P 500 pada Rabu (15/12/2021) menghapus hampir semua kerugiannya dari awal pekan ini dan membuatnya hampir mencapai rekor penutupan tertinggi pada Jumat (17/12/2021).

Inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi telah menjadi perhatian utama di Wall Street dalam beberapa bulan terakhir. Data pada Selasa (14/12/2021) menunjukkan harga-harga produsen meningkat lebih tinggi dari yang diperkirakan dalam 12 bulan hingga November, mencatat kenaikan terbesar sejak 2010. Data harga konsumen minggu lalu menunjukkan kenaikan terbesar dalam hampir empat dekade.

"Anda memiliki dana lindung nilai yang diposisikan untuk yang terburuk, dalam hal yang terburuk untuk ekuitas, masuk ke pernyataan Fed," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles. "Hari ini, saya pikir, adalah fungsi dari menjual ekspektasi dan membeli berita."

Saham Apple Inc menguat 2,85 persen dan Nvidia Corp melambung 7,49 persen, dengan keduanya mengangkat S&P 500 lebih banyak daripada saham lainnya.

Albemarle Corp berakhir 1,67 persen lebih rendah setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat saham produsen lithium menjadi "jual" dari "netral."

Volume transaksi di bursa AS mencapai 12,2 miliar saham, lebih kuat dibandingkan dengan rata-rata 11,6 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.


 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021