Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memfasilitasi kegiatan pasar murah ke masyarakat.
Kegiatan pasar murah didorong naiknya harga sejumlah komoditi pangan seperti Minyak Goreng yang diakibatkan harga sawit dunia mengalami kenaikan.
Kepala Disperindagkop HSU melalui Kabid Perdagangan HM Isnaini mengatakan, operasi pasar ini dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya harga beberapa kebutuhan pokok di pasaran.
"Khususnya, karena naiknya harga minyak goreng berkisar Rp20.000 hingga Rp21.000 per liter, oleh sebab itu kami melaksanakan operasi pasar murah ini" Ujar Isnaini, Senin.
Ia mengatakan, kegiatan pasar murah juga bertujuan menstabilkan harga Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Untuk ketersediaan stok bahan pokok dipasaran terbilang cukup, kata Isnaini, hal ini berdasarkan hasil laporan Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan pada rapat koordinasi bersama kabupaten/kota, Rabu (8/12).
Kegiatan pasar murah dilaksanakan sejak 25 Nopember dan berakhir Senin (13/12) di antaranya di Desa Bahadangan, Jumba, Kamayahan, Banyu Tajun Dalam, Sungai Durait Hulu dan Pematang Benteng.
Operasi Pasar murah mendapat respon positif dari masyarakat yang selalu memadati lokasi kegiatan pasar murah. Baru sekitar setengah jam stand dibuka petugas, produk minyak goreng, gula pasir dan telur ayam terjual habis.
Pada operasi pasar murah ini, Disperindagkop -UKM HSU menggandeng beberapa patner produk seperti Dinas Perikanan dan Peternakan HSU, produk-produk Wings serta Bulog yang menyediakan produk beras, gula pasir hingga daging beku dengan harga murah.
"Jelang Natal dan tahun baru ini, meskipun misalnya ada kenaikan harga kebutuhan pokok, kita upayakan agar harganya tidak melonjak terlalu tinggi," katanya
Namun pekan kemaren, harga Cabe Merah biasa dan cabe rawit lokal mengalami kenaikan cukup tinggi. Cabe merah biasa naik harganya sebesar Rp10.000 per kilogram dari harga Rp60.000 menjadi Rp70.000 dan Cabe Rawit Lokal naik Rp20.000 dari harga Rp100.000 per kilo menjadi Rp120.000
Kenaikan harga cabe diduga karena kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan dan terjadinya bencana banjir dibeberapa wilayah di Kalsel.
Harga minyak goreng diperkirakan akan terus meningkat berdasarkan info yang didapat pihak Disperindag HSU dari distributor Wings Food dan Bulog Barabai.
Disperindag sendiri kemungkinan tidak bisa lagi menggelar Pasar Murah karena sudah diakhir tahun anggaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kegiatan pasar murah didorong naiknya harga sejumlah komoditi pangan seperti Minyak Goreng yang diakibatkan harga sawit dunia mengalami kenaikan.
Kepala Disperindagkop HSU melalui Kabid Perdagangan HM Isnaini mengatakan, operasi pasar ini dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya harga beberapa kebutuhan pokok di pasaran.
"Khususnya, karena naiknya harga minyak goreng berkisar Rp20.000 hingga Rp21.000 per liter, oleh sebab itu kami melaksanakan operasi pasar murah ini" Ujar Isnaini, Senin.
Ia mengatakan, kegiatan pasar murah juga bertujuan menstabilkan harga Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Untuk ketersediaan stok bahan pokok dipasaran terbilang cukup, kata Isnaini, hal ini berdasarkan hasil laporan Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan pada rapat koordinasi bersama kabupaten/kota, Rabu (8/12).
Kegiatan pasar murah dilaksanakan sejak 25 Nopember dan berakhir Senin (13/12) di antaranya di Desa Bahadangan, Jumba, Kamayahan, Banyu Tajun Dalam, Sungai Durait Hulu dan Pematang Benteng.
Operasi Pasar murah mendapat respon positif dari masyarakat yang selalu memadati lokasi kegiatan pasar murah. Baru sekitar setengah jam stand dibuka petugas, produk minyak goreng, gula pasir dan telur ayam terjual habis.
Pada operasi pasar murah ini, Disperindagkop -UKM HSU menggandeng beberapa patner produk seperti Dinas Perikanan dan Peternakan HSU, produk-produk Wings serta Bulog yang menyediakan produk beras, gula pasir hingga daging beku dengan harga murah.
"Jelang Natal dan tahun baru ini, meskipun misalnya ada kenaikan harga kebutuhan pokok, kita upayakan agar harganya tidak melonjak terlalu tinggi," katanya
Namun pekan kemaren, harga Cabe Merah biasa dan cabe rawit lokal mengalami kenaikan cukup tinggi. Cabe merah biasa naik harganya sebesar Rp10.000 per kilogram dari harga Rp60.000 menjadi Rp70.000 dan Cabe Rawit Lokal naik Rp20.000 dari harga Rp100.000 per kilo menjadi Rp120.000
Kenaikan harga cabe diduga karena kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan dan terjadinya bencana banjir dibeberapa wilayah di Kalsel.
Harga minyak goreng diperkirakan akan terus meningkat berdasarkan info yang didapat pihak Disperindag HSU dari distributor Wings Food dan Bulog Barabai.
Disperindag sendiri kemungkinan tidak bisa lagi menggelar Pasar Murah karena sudah diakhir tahun anggaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021