Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong melakukan evaluasi penyebab kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi di 'Bumi Saraba Kawa' ini.

Kegiatan evaluasi atau dikenal dengan Audit Maternal Perinatal (AMP) ini untuk menelusuri kembali sebab kesakitan dan kematian ibu dan bayi dengan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Taufiqurrahman Hamdie.

"Tahun ini angka kematian ibu dan bayi naik sekitar 50 persen dan diantaranya disebabkan COVID-19," jelas Taufik.

Namun secara umum kematian ibu dan bayi paling banyak dipengaruhi status gizi ibu saat hamil yang akan menyebabkan anemia dan masalah pendarahan.

 Termasuk faktor berat badan rendah akibat kurang gizi dan anemia pada ibu hamil ungkap salah satu dokter di Puskesmas Murung Pudak Diana Hapsari .

Audit Maternal Perinatal sendiri melibatkan para bidan koordinator, dokter puskesmas dan tenaga kesehatan di Kabupaten Tabalong.

Melalui audit ini Dinas Kesehatan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta, tentang penyebab kematian ibu dan bayi dari evaluasi penelusuran penyebab kematian.

Sementara itu capaian vaksinasi bagi ibu hamil termasuk sasaran masyarakat umum sebanyak 1.403 orang pada tahap pertama dan tahap kedua 159 orang dari total sasaran 1.470 orang.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021