Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Ibnu Sina menyatakan status tanggap darurat banjir dan air pasang karena kondisi banjir rob sudah melanda kotanya hingga empat hari.
"Pak gubernur kan sudah menyatakan status tanggap darurat banjir di provinsi ini, maka saya sebagai wali kota juga menyatakan status yang sama mengikuti arahan Pemprov," ujarnya.
Dia menyatakan, naiknya status dari siaga darurat bencana banjir dan air pasang ke tanggap darurat banjir dan air pasang ini memang belum dikeluarkan surat resmi, namun secara prosedural untuk rapat penanganan banjir di kota ini sudah dilakukan untuk menaikkan status itu.
"Maka kita akan mengambil anggaran Dana Tidak Terduga (DTT) untuk menangani titik-titik wilayah banjir yang krusial," tuturnya.
Dikatakan dia, banjir rob akibat air pasang laut tinggi sudah melanda kotanya selama empat hari dari 6--9 Desember 2021 dan diprediksi berlanjut.
Hingga, lamjut Ibnu Sina, perlu penanganan ekstra agar masyarakat terdampak bisa dibantu dan langkah pembenahan sarana prasarana penanganan banjir segera dilakukan.
Dia mana semuanya ini memerlukan dana, karena DTT yang dimiliki pemerintah kota beberapa miliar bisa digunakan.
Dia pun juga sudah memerintahkan semua camat dan lurah di mana daerahnya terdampak banjir untuk turun langsung mendata, mencari persoalan terhadap kondisi banjir dan genangan yang lambat surut di daerahnya.
"Ini kan fenomena air pasang laut karena La-Nina, yang beberapa daerah terkena dampaknya, tidak hanya Banjarmasin," tuturnya.
Ibnu Sina mengatakan, dampak ini terlihat karena wilayah di kotanya yang terdampak besar itu ada di Banjarmasin Barat yang berdekatan dengan muara laut atau sungai Barito.
"Kalau banjir awal tahun kemarin kan di Banjarmasin Timur dan Selatan yang terdampak besar, karena kondisi air kiriman dari hulu sungai Martapura yang tinggi. Karena ini dari air pasang laut, maka daerah Banjarmasin Barat yang cukup besar terdampak," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Pak gubernur kan sudah menyatakan status tanggap darurat banjir di provinsi ini, maka saya sebagai wali kota juga menyatakan status yang sama mengikuti arahan Pemprov," ujarnya.
Dia menyatakan, naiknya status dari siaga darurat bencana banjir dan air pasang ke tanggap darurat banjir dan air pasang ini memang belum dikeluarkan surat resmi, namun secara prosedural untuk rapat penanganan banjir di kota ini sudah dilakukan untuk menaikkan status itu.
"Maka kita akan mengambil anggaran Dana Tidak Terduga (DTT) untuk menangani titik-titik wilayah banjir yang krusial," tuturnya.
Dikatakan dia, banjir rob akibat air pasang laut tinggi sudah melanda kotanya selama empat hari dari 6--9 Desember 2021 dan diprediksi berlanjut.
Hingga, lamjut Ibnu Sina, perlu penanganan ekstra agar masyarakat terdampak bisa dibantu dan langkah pembenahan sarana prasarana penanganan banjir segera dilakukan.
Dia mana semuanya ini memerlukan dana, karena DTT yang dimiliki pemerintah kota beberapa miliar bisa digunakan.
Dia pun juga sudah memerintahkan semua camat dan lurah di mana daerahnya terdampak banjir untuk turun langsung mendata, mencari persoalan terhadap kondisi banjir dan genangan yang lambat surut di daerahnya.
"Ini kan fenomena air pasang laut karena La-Nina, yang beberapa daerah terkena dampaknya, tidak hanya Banjarmasin," tuturnya.
Ibnu Sina mengatakan, dampak ini terlihat karena wilayah di kotanya yang terdampak besar itu ada di Banjarmasin Barat yang berdekatan dengan muara laut atau sungai Barito.
"Kalau banjir awal tahun kemarin kan di Banjarmasin Timur dan Selatan yang terdampak besar, karena kondisi air kiriman dari hulu sungai Martapura yang tinggi. Karena ini dari air pasang laut, maka daerah Banjarmasin Barat yang cukup besar terdampak," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021