Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Seekor lumba-lumba jenis hidung botol (tursiops truncatos) yang terdampar di lumpur dan terjepit akar bakau di wilayah pesisir Kuala Lupak Laut Jawa, Kalimantan Selatan, Selasa (7/9) pagi, berhasil diselamatkan warga.


"Lumba-lumba itu terlihat sekarat karena tidak ada air dan mengalami luka-luka yang cukup banyak, karena tubuh dan moncongnya terjepit akar-akar bakau," kata Bujo Suwanto, yang bersama adiknya berhasil menyelamatkan lumba-lumba itu, di Banjarmasin, Kamis.

Warga Tunggul Rejo, Kecamatan Tabunganen, Barito Kuala itu menuturkan bahwa ia secara tidak sengaja menemukan lumba-lumba itu ketika bersama adiknya sedang mencari kepiting di pesisir laut daerah Tabunganen.

"Tiba-tiba terdengar suara, lalu kami cari sumber suara tersebut, dan ternyata lumba-lumba yang sedang kesakitan terjepit di antara akar bakau," katanya.

Kasihan melihat kondisi lumba-lumba sepanjang 2,10 meter itu, perlahan dua kakak beradik tersebut berupaya menarik mamalia laut yang dikenal suka menolong tersebut.

"Saat itu kami tidak yakin apakah lumba-lumba itu bisa bertahan hidup atau tidak, yang penting kami tolong dulu," katanya.

Pada saat ditolong, lumba-lumba itu sudah dalam kondisi lemas, sehingga terpaksa keduanya mencarikan air terlebih dahulu, agar lumba-lumba itu kembali segar dan memiliki kekuatan saat ditarik dari jeratan akar bakau.

Setelah susah payah melepaskan dari akar bakau, akhirnya Bujo berhasil menarik lumba-lumba tersebut ke daratan, sambil menunggu air pasang, untuk dibawa dengan kelotok ke kolam terdekat.

Begitu air pasang, keduanya langsung mengangkat lumba-lumba itu ke dalam perahu kayu, kemudian dievakuasi ke dalam kolam terdekat.

Lumba-lumba yang terluka tersebut kini menjadi tontonan warga, sebelum petugas mengembalikannya ke habitatnya di Laut Jawa.

Mendapatkan informasi dari warga, tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) langsung meluncur ke lokasi ditemukannya lumba-lumba tersebut dan segera dilakukan pertolongan.

Koordinator Satuan Kerja Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Didit Eko Prasetyo mengatakan, sebelum dikembalikan ke habitatnya, lumba-lumba tersebut dicek kesehatan oleh dokter hewan.

"Kondisinya cukup memprihatinkan, banyak luka-luka di sekujur badannya, namun kita harus segera melepaskan kembali ke habitatnya," katanya.

Menurut dia, kolam yang kini ditinggali oleh lumba-lumba yang diperkirakan berumur 3-5 tahun tersebut sangat tidak layak, apalagi banyak warga yang menonton, sehingga membuat kondisi lumba-lumba semakin tidak baik.

Rencananya, lumba-lumba yang diperkirakan akan bermigrasi bersama kelompoknya tersebut akan kembali dilepas ke laut pada Kamis (10/9) ini dengan kapal milik Polisi Air atau Basarnas.

"Kita akan melepas lumba-lumba ini ke laut yang lebih dalam, sehingga bisa segera bergabung dengan kelompoknya," katanya.

"Begitu dilepas, lumba-lumba tersebut akan langsung memanggil temannya, dan akan langsung ditolong. Lumba-lumba kan dikenal penolong, manusia saja ditolong, apalagi habitatnya," tambah dia.

Di Indonesia habitat lumba-lumba tersebar di wilayah Laut Jawa, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, Maluku, Papua, dan Pulau Bangka.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015