"Kini saya bisa memahami soal budi daya tanaman vanila seutuhnya," ungkap Jumarto, Direktur Badan Usaha Milik Desa Batu Batuah di Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Ia menjadi salah satu peserta pelatihan dan magang pertanian terpadu di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah yang dikirim Adaro Metcoal Companies (AMC) melalui anak perusahaannya PT Maruwai Coal.
Sebagai salah satu Bumdes binaan AMC Jumarto bersama rekan - rekannya mendapat pelatihan budidaya tanaman vanili dan teknik perbanyakan secara vegetatif yang dilaksanakan pada 4 sampai 5 November 2021 di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
Dari bimbingan Ketua kelompok penangkar dan pembudidaya Vanili setempat, Risman Jumarto dibekali ilmu dan wawasan teknis budidaya vanili mulai cara perbenihan, pemeliharaan, pengendalian hama penyakit, perkawinan /penyerbukan bunga vanili hingga roses panen dan pasca panen vanili.
"Ini jadi kunci utama untuk bisa menghasilkan produk berkualitas serta dapat diterima oleh pasar," jelas Jumarto.
Ia pun optimis bisa mengikuti dan menerapkan yang dilakukan petani vanila di Pulau Jawa ini.
Tak hanya budidaya vanili pelatihan teknologi pertanian terpadu ini juga membekali peserta soal cara budidaya tanaman semangka dan melon mulai menyiapkan lahan tanam, memilih bibit berkualitas, penyemaian bibit, mengelola lahan tanam, persiapan panen hingga pasca panen.
Kegiatan selama dua hari 6 sampai 7 November 2021 di Desa Pundong, Kecamatan Cebongan, Kabupaten Sleman.
Wahidin, Direktur BUMDes Penda Siron Jaya makin termotivasi untuk dapat menerapkan pengetahuan yang diterima dalam wujud aktifitas rintisan usaha budidaya semangka dan melon juga tanaman holtikultura lainnya.
Dengan harapan memperkuat usaha yang tengah dibangun BUMDes di Kecamatan Barito Tuhup Raya Provinsi Kalimantan Tengah dengan menanam beberapa jenis tanaman hortikultura sesuai dengan komoditas yang dibutuhkan pasar.
Pola pelatihan pertanian tepadu ini memang sengaja dilaksanakan pada lokasi pertanian seperti di PT Kepurun Pawana Indonesia yang sudah terbukti keberhasilannya, jelas Supervisor Bidang Ekonomi AMC, Riawan Ma’ruf.
Para peserta diwajibkan mengikuti bimbingan ‘Semi Magang’ yakni menginap di lokasi sambil merasakan nuansa kehidupan pertanian, mengikuti proses teknis produksi seperti yang dilakukan petani setempat, melakukan sendiri tahapan produksi yang diajarkan instruktur, berdiskusi secara detail tentang keberhasilan dan kegagalan yang dialami.
Semua tahapan pola pelatihan tersebut diharapkan secara psikologis para peserta bisa menyerap pengalaman lebih dalam tentang bagaimana menjadi seorang petani itu.
"Budidaya vanili salah satu rintisan usaha yang dijalankan BUMDes Binaan AMC dan memiliki banyak keunggulan," jelas Riawan.
Antara lain tidak membutuhkan lahan yang luas, memiliki masa produksi yang relatif pendek atau lebih cepat dan nilai jual yang cukup tinggi sesuai dengan kondisi geografis desa binaan AMC yang cukup jauh dengan akses pasar domestik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ia menjadi salah satu peserta pelatihan dan magang pertanian terpadu di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah yang dikirim Adaro Metcoal Companies (AMC) melalui anak perusahaannya PT Maruwai Coal.
Sebagai salah satu Bumdes binaan AMC Jumarto bersama rekan - rekannya mendapat pelatihan budidaya tanaman vanili dan teknik perbanyakan secara vegetatif yang dilaksanakan pada 4 sampai 5 November 2021 di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
Dari bimbingan Ketua kelompok penangkar dan pembudidaya Vanili setempat, Risman Jumarto dibekali ilmu dan wawasan teknis budidaya vanili mulai cara perbenihan, pemeliharaan, pengendalian hama penyakit, perkawinan /penyerbukan bunga vanili hingga roses panen dan pasca panen vanili.
"Ini jadi kunci utama untuk bisa menghasilkan produk berkualitas serta dapat diterima oleh pasar," jelas Jumarto.
Ia pun optimis bisa mengikuti dan menerapkan yang dilakukan petani vanila di Pulau Jawa ini.
Tak hanya budidaya vanili pelatihan teknologi pertanian terpadu ini juga membekali peserta soal cara budidaya tanaman semangka dan melon mulai menyiapkan lahan tanam, memilih bibit berkualitas, penyemaian bibit, mengelola lahan tanam, persiapan panen hingga pasca panen.
Kegiatan selama dua hari 6 sampai 7 November 2021 di Desa Pundong, Kecamatan Cebongan, Kabupaten Sleman.
Wahidin, Direktur BUMDes Penda Siron Jaya makin termotivasi untuk dapat menerapkan pengetahuan yang diterima dalam wujud aktifitas rintisan usaha budidaya semangka dan melon juga tanaman holtikultura lainnya.
Dengan harapan memperkuat usaha yang tengah dibangun BUMDes di Kecamatan Barito Tuhup Raya Provinsi Kalimantan Tengah dengan menanam beberapa jenis tanaman hortikultura sesuai dengan komoditas yang dibutuhkan pasar.
Pola pelatihan pertanian tepadu ini memang sengaja dilaksanakan pada lokasi pertanian seperti di PT Kepurun Pawana Indonesia yang sudah terbukti keberhasilannya, jelas Supervisor Bidang Ekonomi AMC, Riawan Ma’ruf.
Para peserta diwajibkan mengikuti bimbingan ‘Semi Magang’ yakni menginap di lokasi sambil merasakan nuansa kehidupan pertanian, mengikuti proses teknis produksi seperti yang dilakukan petani setempat, melakukan sendiri tahapan produksi yang diajarkan instruktur, berdiskusi secara detail tentang keberhasilan dan kegagalan yang dialami.
Semua tahapan pola pelatihan tersebut diharapkan secara psikologis para peserta bisa menyerap pengalaman lebih dalam tentang bagaimana menjadi seorang petani itu.
"Budidaya vanili salah satu rintisan usaha yang dijalankan BUMDes Binaan AMC dan memiliki banyak keunggulan," jelas Riawan.
Antara lain tidak membutuhkan lahan yang luas, memiliki masa produksi yang relatif pendek atau lebih cepat dan nilai jual yang cukup tinggi sesuai dengan kondisi geografis desa binaan AMC yang cukup jauh dengan akses pasar domestik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021