Rencana diberlakukannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 ditanggapi santai pihak Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola). 

Hal tersebut dianggap wajar oleh Bupati Batola, mengingat kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di wilayah Batola sama sekali sudah tidak ada penularan alias kosong. 

Berdasarkan peta sebaran Tim GTPP COVID-19 Batola, Selasa (23/11), tidak terdapat satu kasus covid-19 pun yang terdapat di Batola. 

Semua data menunjukan angka nol mulai dari kasus isolasi mandiri, dirawat, suspek, kontak erat, hingga probable.

Bupati Batola Hj Noormiliyani AS tetap menekankan masyarakat untuk tidak abai terhadap ketentuan protokol kesehatan (prokes) serta mewaspadai terjadinya penularan gelombang ketiga. 

Menanggapi rencana penerapan PPKM Level 3 se-Indonesia mulai diterapkan sejak 24 Desember 2021 hingga  2 Januari 2022, mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel menyatakan biasa saja. 

“Bagi daerah kita yang aktivitas masyarakatnya relatif tidak ada keramain,  saya kira mengikuti saja. Yang heboh-heboh itu kan di kota-kota besar seperti Jawa dan lainnya, khususnya ketika menghadapi natal dan tahun baru (nataru),” katanya. 

Menyinggung capaian vaksinasi, bupati perempuan pertama di Kalsel ini menyatakan, saat ini sudah mencapai 39,5 persen.

Bahkan terdapat enam kecamatan yang cakupan vaksinasinya di atas 50 persen,  seperti Marabahan  dosis pertama mencapai 67,6 persen dosis 2 mencapai 52,7 persen, Tabukan dosis 1 mencapai 54,3 persen dosis kedua mencapai 27,4 persen, Jejangkit dosis pertama mencapai 54,1 persen dan dosis kedua mencapai 28,4 persen, Kuripan dosis pertama mencapai 53,6 persen dan dosis kedua mencapai 39,6 persen, serta Kecamatan Bakumpai dosis pertama mencapai 51,0 persen dan dosis kedua mencapai 23,3 persen. 

Sedangkan 11 kecamatan lainnya berkisar antara 25 persen, 30 persen, hingga 40 persen.

Bupati Batola Noormiliyani didampingi Sekdakab Batola H Zulkifli Yadi Noor dan Kabag Prokopimda Setda Batola Hery Sasmita mengutarakan, kendala yang dialami Batola dalam pencapaian cakupan vaksinasi pada tahap-tahap awal disebabkan kurangnya ketersediaan vaksin. 

Di samping itu, terangnya, kurang responnya masyarakat terhadap program vaksin. 

Untuk itu dalam upaya mendongkrak pencapaian vaksinasi, sebut Noormiliyani, maka dikeluarkan surat edaran bupati yang mengharuskan pelaksanaan vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk edaran kewajiban bagi penerima manfaat harus menyertakan data vaksinasi paling tidak dosis pertama. 

Hasilnya, sebut anak almarhum Gubernur Kalsel ketiga Aberani Sulaiman, sudah menunjukan peningkatan signifikan. 

Kini setelah melihat tingginya animo masyarakat untuk divaksin, Noormiliyani optimis, target presiden harus tercapai 70 persen di akhir Desember 2021 bisa tercapai.


 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021