Amuntai, (Antaranews Kalsel) -  Mobil Perpustakaan Keliling atau Pusling milik Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mulai Agustus 2015 bisa mengunjungi sekolah tiap hari.

 

Kepala Bidang Pelayanan pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpustarda) Magdalena di Amuntai Selasa mengatakan sebelumnya Mobil Pusling hanya berkunjung kesekolah dua kali dalam satu minggu.

"Kita sudah beli satu unit server untuk mobil pusling sehingga bisa mempercepat pelayanan peminjaman buku oleh siswa disekolah yang dikunjungi," Ujar Magdalena.

Magdalena mengatakan dulu Mobil Pusling hanya bisa melayani siswa baca buku ditempat, namun kini siswa bisa meminjam buku dengan masa pinjam 14 hari.

Ia mengatakan, saat ini sasaran kunjungan Mobil Pusling masih terbatas pada untuk SLTP dan SLTA, di mana setiap harinya Mobil Pusling dapat mengunjungi sebanyak dua lokasi sekolah.

"Jadi setiap 14 hari mobil layanan kita kembali kesekolah yang pertama dikunjungi untuk mengambil kembali peminjaman buku," imbuhnya.

Pihak Perpustarda berencana menambah server karena masih tersedia satu unit mobil pusling yang belum dioperasionalkan karena kurangnya petugas dan server.

Magdalena berharap bertambahnya jam operasional Pusling ini bisa meningkatkan minat baca siswa yang tinggal dipedesaan.

"Masih banyak siswa dipedesaan yang belum pernah datang berkunjung ke perpustakaan daerah, sehingga dengan operasional Pusling bisa lebih mendekatkan masyarakat dengan buku bacaan," tandasnya.

Kepala Perpustarda HSU Rusmanuddin mengatakan peningkatan operasional Pusling akan ditunjang dengan penambahan jumlah buku.

"Alhamdulillah anggota DPRD HSU menyetujui penambahan anggaran pembelian buku sebesar Rp100 juta," katanya.

Rusmanuddin menegaskan minat baca masyarakat harus terus digalakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Berdasarkan hasil penelitian, kata Rusmanuddin dari 1000 jumlah penduduk hanya satu orang yang suka membaca.

Rendahnya minat baca masyarakat disamping akibat bentukan budaya juga ditambah pengaruh teknologi informasi yang berkembang pesat.

Masyarakat, kata Rusmanuddin lebih suka menggunakan gadget saat senggang daripada baca buku, sehingga sosialisasi dan kegiatan untuk meningkatkan minat baca perlu terus dilakukan./Eddy Abdillah

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015