Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Harga air bersih yang dijajakan warga dengan mobil pick up di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, sepekan terakhir kisaran Rp70.000 per tong (isi 1.200 liter).


Seorang warga Hilir Muara, Kotabaru, Sugian, di Kotabaru, Sabtu mengatakan, awalnya harga air setong kisaran Rp50.000, naik menjadi Rp60.000 dan terakhir kini menjadi Rp70.000 per tong.

"Harga air semakin naik, setelah lama tidak turun hujan, ditambah pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menerapkan giliran," katanya.

Selain harganya mulai mahal, kualitas air yang dijual berbeda dengan kualitas air PDAM, air yang dijual warga sedikit berwarna kurang jernih, dan mengandung aroma lumut/lumpur.

Dikatakan, air yang dibeli tersebut hanya digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk keperluan memasak dan air minum membeli dari kios penjual air isi ulang.

Apabila lama tidak ada hujan turun, ada kemungkinan harga air bersih yang dijual warga akan naik.

Sebelumnya, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru, Noor Ipansyah, menuturkan, sekitar 10 hari lagi Waduk Gunung Ulin di Pulau Laut Utara, Kotabaru, yang selama ini menjadi andalan pemenuhan air bersih bagi masyarakat di wilayah perkotaan Kotabaru akan kering.

"Karena debit air waduk tersisa sekitar tiga meter dan debit air akan menyusut rata-rata 20-25 centimeter per hari," katanya.

Selain Waduk Gunung Ulin, ada sejumlah bendungan yang menjadi sumber air baku bagi PDAM Kotabaru juga sudah menyusut, bahkan kering tidak keluar airnya.

Atas kondisi tersebut, PDAM Kotabaru terpaksa memberlakukan giliran bagi pelanggan, dua hari tutup satu hari dibuka. Bagi masyarakat atau pelanggan yang lainnya, PDAM mendistrsisbusikan air bersih dengan menggunakan enam unit mobil tangki.

Apabila kondisi semakin parah, dan tidak ada hujan turun, PDAM akan menambah dua unit mobil tangki dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru.

"Hanya saja persoalanya adalah biaya BBM atau biaya operasional, kalau pemerintah daerah bisa membantu, air yang didistribusikan tidak dipungut biaya," ujar Ipansyah.

Penjabat Bupati Kotabaru H Isra mengemukakan, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait lainnya terkait ancaman kekeringan Waduk Gung Ulin.

"Mudah-mudahan benar, tahun depan Kotabaru atau PDAM bisa membangun dua waduk air bersih, agar hal ini tidak terjadi di masa mendatang," harap Isra.

Sementara itu, Waduk Gunung Ulin yang berkapasitas menampung air sekitar 200.000 m3 melayani sekitar 8.000 pelanggan di wilayah perkotaan.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015