Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Banten, melaksanakan program pengumpulan minyak jelantah dari hasil sedekah warga untuk mengurangi pencemaran lingkungan khususnya air.

Kepala Bidang Kebersihan DLH Kota Tangerang, Yudi Pradana di Tangerang, Jumat, mengatakan pengumpulan minyak jelantah telah dihimpun sejak 2019 hingga Juni 2021. Minyak jelantah diperoleh dari bank sampah binaan maupun perorangan.

Minyak jelantah tersebut diperoleh DLH yang disetorkan langsung oleh warga secara langsung maupun dilakukan penjemputan petugas dengan minimal 10 liter. "Kita himpun minyak jelantah ini agar tak dibuang yang dapat mencemari lingkungan," katanya.



Setelah terkumpul, minyak jelantah tersebut kemudian dijual kepada pihak ketiga dan hasil pendapatannya diberikan kepada Baznas Kota Tangerang untuk disalurkan kepada yang berhak menerima.

“Konsepnya, masyarakat tidak menjual, tapi bersedekah dengan minyak jelantah. Minyak jelantah lalu kami kirim ke pihak ketiga, untuk diolah sebagai bahan baku biodiesel. Di sini DLH hanya sebagai pengepul saja,” katanya.

Berdasarkan hitungan regulasi resmi Komisi Uni Eropa, dipaparkan Yudi pada 2019 DLH Kota Tangerang berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 813 kilogram dan menyelamatkan 153 juta liter air bersih.



“Pada 2020, berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 2.158 kilogram dan menyelamatkan 406 juta liter air bersih. Sedangkan 2021 hingga Juni sudah mengurangi emisi CO2 hingga 1.871 kilogram dan menyelamatkan 352 juta liter air bersih,” katanya.

Adapun rincian pengumpulan minyak jelantah setiap tahunnya yang dilakukan DLH adalah 306 liter pada tahun 2019, 812 liter pada tahun 2020 dan 704 liter pada tahun 2021 hingga bulan Juni.

"Kita bersama-sama dapat terus mencegah kerusakan ekosistem perairan, tertutupnya permukaan air oleh lapisan minyak. Tak terkecuali mengurangi penyakit manusia akibat mengkonsumsi makanan yang terkontak  dengan minyak jelantah,” katanya.



 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021