Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Pemanfaatan kredit resi gudang  mendorong peningkatan kesejahteraan hidup petani melalui manajemen pengelolaan hasil panen sekaligus peluang bagi perbankan untuk tumbuhnya peluang jasa baru penyaluran kredit.

Direktur Kepatuhan Bank Kalsel IGK Prasetya mengatakan, adanya resi guang, juga  membuat tumbuhnya peluang jasa baru dan penyaluran kredit yang lebih menguntungkan.

Sedangkan bagi pemerintah dapat mendorong tumbuhnya industri pergudangan dan bidang usaha terkait lainnya sebagai sarana pengendalian ketersediaan stok beras lokal atau nasional yang lebih efisien sehingga dapat menjamin ketersediaan suplai hasil pertanian sepanjang musim.
 
Dihadapan sekitar 150 petani dari seluruh kecamatan, berkumpul menghadiri "Gathering System"  resi gudang (SRG) yang diusung Bank Kalsel dan Dinas Kopperindag Batola, dengan didukung oleh KUD Tuntung Pandang di Hotel Prima, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kamis (27/8).

Kegiatan diikuti oleh petani, kelompok tani, dan gabungan kelompok tani se Kabupaten Batola, bertujuan untuk memperkenalkan kegunaan kredit resi gudang serta dapat memanfaatkannya dalam upaya peningkatan kesejahteraan hidup.

Dengan adanya kredit resi gudang maka petani dapat meningkatkan pendapatan dengan sistem tunda jual untuk memperkecil fluktuasi harga.

Dalam kesempatan ini, hadir pula Wakil Bupati Batola, H, Makmun Kaderi, perwakilan dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) Jakarta, serta Pimpinan Divisi Kredit Bank Kaltim yang melakukan study visit implementasi Program SRG Bank Kalsel.

"Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, petani dapat memaksimalkan pengelolaan hasil pertanian dan perkebunan dengan memanfaatkan kredit resi gudang untuk peningkatan perekonomian, sehingga dapat turut mendukung Pendapatan Daerah," kata Wakil Bupati Barito Kuala Makmun Kaderi.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015