Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Hidayatullah Muttaqin SE, MSI, Ph.D mengatakan Kalimantan Selatan (Kalsel) membutuhkan 74 ribu orang menerima vaksin per hari untuk mencapai target 70 persen penduduk di akhir Tahun 2021.
"Dengan sisa waktu 47 hari hingga akhir tahun, diperlukan sebanyak 3,50 juta dosis suntikan atau rata-rata 74 ribu orang setiap harinya," ujar dia di Banjarmasin, Sabtu.
Muttaqin merujuk data Kementerian Kesehatan tanggal 12 November 2021, sebanyak 1,35 juta penduduk Kalsel sudah mendapatkan satu dosis suntikan vaksin dan 859 ribu warga menerima dua dosis suntikan vaksin.
Ini artinya vaksinasi dosis satu sudah mencapai 33 persen, sedangkan vaksinasi lengkap baru 21 persen dari sekitar 4 juta penduduk Kalsel.
Untuk dapat merealisasikan 70 persen populasi divaksin pada akhir tahun, berarti jumlah penduduk yang menerima vaksin sebesar 2,85 juta orang.
Khusus dosis satu berarti perlu tambahan minimal 1,5 juta orang yang divaksin. Sementara dosis kedua sebesar 2 juta orang hingga akhir tahun.
Diakui Muttaqin, untuk menuju target tersebut memang cukup berat, namun semua perlu mendukung program vaksinasi pemerintah.
Keterlibatan masyarakat secara aktif juga dinilai sangat membantu tercapainya realisasi vaksinasi. Begitu pula dukungan logistik vaksin dari pemerintah pusat sangat diperlukan.
Sementara secara nasional, Muttaqin menyoroti perbedaan laju vaksinasi yang terlalu lebar antara Jawa-Bali dengan luar Jawa-Bali, antara daerah kota dengan kabupaten.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dipublikasikan di https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines, ungkap dia, capaian vaksinasi lengkap di pulau Jawa 37 persen dari populasi.
Sedangkan Bali dan Nusa Tenggara 34 persen. Sementara Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi masih di bawah 30 persen. Paling terbatas Maluku dan Papua baru 13 persen.
Adapun ketimpangan antara kota dengan kabupaten pada tingkat nasional sangat lebar. Vaksinasi lengkap di 98 kota sudah mencapai 56 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan di 416 kabupaten baru 24 persen.
Dari 514 kabupaten dan kota, baru 55 daerah yang berhasil menembus 50 persen vaksinasi lengkap dari jumlah penduduk.
Pada tingkat provinsi, baru 4 daerah yang dapat menembus vaksinasi lengkap di atas 50 persen dari jumlah penduduk. Kemudian ada 22 provinsi yang realisasinya di bawah 30 persen total populasi.
Alhasil capaian vaksinasi di Indonesia masih terbatas. Per 12 November realisasi vaksinasi dosis pertama 48 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan dosis kedua atau vaksinasi lengkap baru 31 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Dengan sisa waktu 47 hari hingga akhir tahun, diperlukan sebanyak 3,50 juta dosis suntikan atau rata-rata 74 ribu orang setiap harinya," ujar dia di Banjarmasin, Sabtu.
Muttaqin merujuk data Kementerian Kesehatan tanggal 12 November 2021, sebanyak 1,35 juta penduduk Kalsel sudah mendapatkan satu dosis suntikan vaksin dan 859 ribu warga menerima dua dosis suntikan vaksin.
Ini artinya vaksinasi dosis satu sudah mencapai 33 persen, sedangkan vaksinasi lengkap baru 21 persen dari sekitar 4 juta penduduk Kalsel.
Untuk dapat merealisasikan 70 persen populasi divaksin pada akhir tahun, berarti jumlah penduduk yang menerima vaksin sebesar 2,85 juta orang.
Khusus dosis satu berarti perlu tambahan minimal 1,5 juta orang yang divaksin. Sementara dosis kedua sebesar 2 juta orang hingga akhir tahun.
Diakui Muttaqin, untuk menuju target tersebut memang cukup berat, namun semua perlu mendukung program vaksinasi pemerintah.
Keterlibatan masyarakat secara aktif juga dinilai sangat membantu tercapainya realisasi vaksinasi. Begitu pula dukungan logistik vaksin dari pemerintah pusat sangat diperlukan.
Sementara secara nasional, Muttaqin menyoroti perbedaan laju vaksinasi yang terlalu lebar antara Jawa-Bali dengan luar Jawa-Bali, antara daerah kota dengan kabupaten.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dipublikasikan di https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines, ungkap dia, capaian vaksinasi lengkap di pulau Jawa 37 persen dari populasi.
Sedangkan Bali dan Nusa Tenggara 34 persen. Sementara Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi masih di bawah 30 persen. Paling terbatas Maluku dan Papua baru 13 persen.
Adapun ketimpangan antara kota dengan kabupaten pada tingkat nasional sangat lebar. Vaksinasi lengkap di 98 kota sudah mencapai 56 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan di 416 kabupaten baru 24 persen.
Dari 514 kabupaten dan kota, baru 55 daerah yang berhasil menembus 50 persen vaksinasi lengkap dari jumlah penduduk.
Pada tingkat provinsi, baru 4 daerah yang dapat menembus vaksinasi lengkap di atas 50 persen dari jumlah penduduk. Kemudian ada 22 provinsi yang realisasinya di bawah 30 persen total populasi.
Alhasil capaian vaksinasi di Indonesia masih terbatas. Per 12 November realisasi vaksinasi dosis pertama 48 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan dosis kedua atau vaksinasi lengkap baru 31 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021