Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin di bawah kepemimpinan Wali Kota H Muhiddin dinilai berhasil menangani permasalahan drainase di wilayah ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan itu.

Penilaian itu dari beberapa warga "kota seribu sungai" Banjarmasin tersebut, di antaranya H Mahlan Umar (77) dalam percakapan dengan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis.

"Kita salut dan apresiasi atas kerja pemerintah kota (Pemkot) Banjarmasin di bawah kepemimpinan Wali Kota H Muhiddin yang cukup berhasil menangani drainase pada beberapa kawasan di kota ini," katanya.

Mantan pegawai Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Kalsel tersebut menunjuk contoh kawasan pemukimannya Jalan Ratu Zaleha dan sekitar seperti Jalan Ki Hadjar Dewantara Banjarmasin Timur.

"Kalau dulu sesudah hujan genangan air lama sekali baru surut atau turun, tapi masa kepemimpinan Wali Kota sekarang genangan air segera kering," tutur laki-laki yang sudah berusia tiga perempat (3/4) abad tersebut.

"Kalau tidak salah dengar, pada masa Wali Kota sekarang ada instansi secara khusus menangai sungai dan drainase di Banjarmasin," lanjut pria asal "kota apam" Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel itu.

Menurut mantan guru sejarah pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin) itu, kebijakan membentuk badan khusus yang menangani sungai dan drainase suatu langkah positif.

"Dengan keberadaan badan khusus tersebut, sehingga penanganan masalah sungai dan drainase bisa lebih fokus, yang pada gilirannya paling tidak bisa meminimalkan genangan air di ibukota Kalsel," demikian Mahlan Umar.

Sementara itu, pada masa pemerintahan Wali Kota Muhiddin membentuk badan khusus yang menangani sungai dan drainase di kota berjuluk seribu sungai tersebut, yaitu Dinas Pengelolaan Sungai dan Drainase Kota Banjarmasin.

Seiring keberadaan dinas tersebut, penanganan sungai dan drainase di kota Banjarmasin makin intensif.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015