Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Vila yang berlokasi di objek wisata pemandian air panas Tanuhi Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, sudah habis dipesan warga yang mau menikmati lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah di kawasan Pegunungan Meratus tersebut.


Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Hulu Sungai Selatan (HSS) Totok Agus Daryanto melalui Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suaedi mengemukakan itu di Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin), Jumat.

"Memang pada hari "H" dan H+1 Idul Fitri 1436 H vila pemandian Tanuhi (25 kilometer dari Kandangan, ibukota HSS) masih tersedia. Tapi untuk H+2 hingga H+4 vila tersebut sudah habis dipesan," tuturnya.

Namun, lanjutnya, bagi pengunjung objek wisata pemandian air panas Tahuni yang mau menginap menikmati hawa pegunungan, masih bisa menggunakan gedung tempat pertemuan umum.

Sedangkan tarif untuk menginap di vila masih menggunakan ketentuan lama atau berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) HSS tahun 2011, yaitu berkisar antara Rp165.000 -Rp275.000/malam/kamar, sudah termasuk pajak daerah.

"Tarif vila untuk blok B pada kamar bawah Rp275.000/malam, kamar atas Rp165.000/malam. Untuk blok A pada kamar bawah Rp220.000/malam dan di atas Rp165.000/malam," katanya.

Ia menyatakan, sebagaimana lebaran sebelum, baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS maupun pengelola objek wisata pemandian air panas Tanuhi tidak menyediakan hiburan.

"Tapi seperti biasanya, pengunjung yang membawa hiburan guna memeriahkan dan menambah semarak kawasan wisata pedalaman Meratus tersebut," ujarnya menjawab Antara Kalsel saat berada di "kota dodol" Kandangan..

Mengenai kondisi jalan menuju objek wisala alam itu, dia menyatakan, pada saat ini dalam keadaan mulus, dan pada titik yang rawan longsong sudah "disiring" (diberi turap), sehingga cukup aman bagi kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua.

"Hanya saja pengunjung objek wisala alam dan petualangan Loksado atapun pemandian air panas Tahuni harus berhati-hati guna menghindari kecelakaan lalu lintas, karena jalan menanjak/mendaki dan menurun serta berliku dengan tingkungan tajam," demikian Suaedi.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015