Pengusaha kuliner di Kota Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, Elisa Ramadhani pemilik usaha Centra Boga Marissa Catering (MC) Organizer berupaya membantu kaum perempuan di desa agar mampu mengembangan usaha kuliner dan memasarkan produk makanan dan cemilan secara online.
"Melalui pelatihan Tata Boga yang kami selenggarakan di beberapa desa, kami ajari mereka cara promosi dan penjualan kue melalui media sosial," ujar Marissa di Amuntai, Jum'at.
Marissa menyadari perempuan di desa biasanya kurang mengerti cara menggunakan HP android atau internet untuk mempromosikan dan menjual produk jualan mereka.
"Kita akan sabar akan mengajarkan dan melatih kaum perempuan desa agar terampil memanfaatkan media sosial atau internet untuk mempromosikan dan memasarkan produk kuliner kepada masyarakat," tandasnya.
Marissa -demikian biasa ia dipanggil- sudah lama berjualan dan promosi secara online untuk usaha Boga dan Cateringnya sehingga ia ingin menularkan kesuksesannya kepada perempuan desa agar mampu membantu ekonomi keluarga di masa.Pandemi.
"Nanti ibu cukup tinggal dirumah, duit akan datang sendirinya," kata Marissa didepan 20 peserta Pelatihan Tata Boga di Desa Gelagah Hulu Kecamatan Sungai Tabukan, Jum'at (1/10).
Ia yakin, peserta pelatihan bisa berkembang usahanya apabila melakukan promosi dan penjualan secara online dengan benar. Menurutnya tehnik pemasaran online memang harus dilakukan karena kondisi perkembangan zaman menuntut demikian.
Marissa juga mengatakan, selain produk kue moderen yang bisa dikemas dan dipasarkan secara online, kue dan makanan tradisonal khas Hulu Sungai Utara juga berpotensi untuk bisa dipasarkan secara online.
Marissa juga berharap dukungan pemerintah desa untuk membantu mengembangan usaha kuliner yang ada di desa.
Ia berharap setelah pelatihan, pemerintah membantu permodalan untuk kelompok, memfasilitasi pembelian alat dan bahan kue agar tidak membelinya tidak begitu jauh ke kota.
"Kalau ada acara di desa cukup warga desa yang menyediakan konsumsinya," katanya.
Selain itu, lanjut Marissa, peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga bisa diberdayakan membantu pemasaran produk kue dan cemilan yang diproduksi warga desa.
Ia mengatakan, MC Organizer juga tidak tinggal diam setelah pelatihan tetap melakukan bimbingan kelompok melalui pembentukan group What Apps (WA).
Beberapa perajim bahkan mulai berkembang seusai pelatihan, diantaranya petajin di Desa Tambak Sari Panji, Desa Keramat dan Teluk Baru.
Jika.ada pesanan besar dari konsumen, MC Organizer juga bisa memasok produk pangan dan cemilan dari pelaku usaha boga di desa-desa yang sudah dilatih.
"Tentunya tidak sembarang kue maupun cemilan yang bisa memasok untuk toko melainkan hanya produk berkualitas," katanya.
Toko milik Marissa beralamat di Jalan Veteran, Komplek Jumba Lestari blok A nomor 04 Desa Jumba Kecamatan Amuntai Selatan, produk bisa dipesan melalui via What Appas 0821 4914 3829.
Marissa bercita-cita kedepannya dibangun semacam showroom untuk produk boga yang dihasilkan para perajin dan pelaku usaha boga di Kabupaten HSU,
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Melalui pelatihan Tata Boga yang kami selenggarakan di beberapa desa, kami ajari mereka cara promosi dan penjualan kue melalui media sosial," ujar Marissa di Amuntai, Jum'at.
Marissa menyadari perempuan di desa biasanya kurang mengerti cara menggunakan HP android atau internet untuk mempromosikan dan menjual produk jualan mereka.
"Kita akan sabar akan mengajarkan dan melatih kaum perempuan desa agar terampil memanfaatkan media sosial atau internet untuk mempromosikan dan memasarkan produk kuliner kepada masyarakat," tandasnya.
Marissa -demikian biasa ia dipanggil- sudah lama berjualan dan promosi secara online untuk usaha Boga dan Cateringnya sehingga ia ingin menularkan kesuksesannya kepada perempuan desa agar mampu membantu ekonomi keluarga di masa.Pandemi.
"Nanti ibu cukup tinggal dirumah, duit akan datang sendirinya," kata Marissa didepan 20 peserta Pelatihan Tata Boga di Desa Gelagah Hulu Kecamatan Sungai Tabukan, Jum'at (1/10).
Ia yakin, peserta pelatihan bisa berkembang usahanya apabila melakukan promosi dan penjualan secara online dengan benar. Menurutnya tehnik pemasaran online memang harus dilakukan karena kondisi perkembangan zaman menuntut demikian.
Marissa juga mengatakan, selain produk kue moderen yang bisa dikemas dan dipasarkan secara online, kue dan makanan tradisonal khas Hulu Sungai Utara juga berpotensi untuk bisa dipasarkan secara online.
Marissa juga berharap dukungan pemerintah desa untuk membantu mengembangan usaha kuliner yang ada di desa.
Ia berharap setelah pelatihan, pemerintah membantu permodalan untuk kelompok, memfasilitasi pembelian alat dan bahan kue agar tidak membelinya tidak begitu jauh ke kota.
"Kalau ada acara di desa cukup warga desa yang menyediakan konsumsinya," katanya.
Selain itu, lanjut Marissa, peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga bisa diberdayakan membantu pemasaran produk kue dan cemilan yang diproduksi warga desa.
Ia mengatakan, MC Organizer juga tidak tinggal diam setelah pelatihan tetap melakukan bimbingan kelompok melalui pembentukan group What Apps (WA).
Beberapa perajim bahkan mulai berkembang seusai pelatihan, diantaranya petajin di Desa Tambak Sari Panji, Desa Keramat dan Teluk Baru.
Jika.ada pesanan besar dari konsumen, MC Organizer juga bisa memasok produk pangan dan cemilan dari pelaku usaha boga di desa-desa yang sudah dilatih.
"Tentunya tidak sembarang kue maupun cemilan yang bisa memasok untuk toko melainkan hanya produk berkualitas," katanya.
Toko milik Marissa beralamat di Jalan Veteran, Komplek Jumba Lestari blok A nomor 04 Desa Jumba Kecamatan Amuntai Selatan, produk bisa dipesan melalui via What Appas 0821 4914 3829.
Marissa bercita-cita kedepannya dibangun semacam showroom untuk produk boga yang dihasilkan para perajin dan pelaku usaha boga di Kabupaten HSU,
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021