Jambi, (Antaranews Kalsel) - Pemerhati kebudayaan dan pariwisata Provinsi Jambi, Budhi Vrihaspathi Jauhari mengatakan, pemerintah perlu mengoptimalkan promosi potensi wisata alam dan budaya yang di miliki Kabupaten Kerinci sebagai upaya menarik lebih banyak kunjungan wisatawan.


"Saya menilai promosi wisata alam dan budaya di Kerinci itu belum optimal dilakukan, sehingga potensi yang besar tersebut belum banyak menarik kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut," katanya saat dihubungi dari Jambi, Rabu.

Hal tersebut disampaikan menanggapi terkait rencana digelarnya "Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK)" di Sanggaran Agung Danau Kerinci pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2015.

Dijelaskannya, faktor lain yang dinilai menjadi kendala pengembangan sektor  pariwisata Kerinci adalah pengelolaan tempat wisata yang belum profesional serta kurang optimalnya upaya pemerintah dalam membenahi dan menata infrastruktur di destinasi wisata itu.

Untuk wisata alam yang menjadi andalan Kerinci seperti Danau Gunung Tujuh, Gunung Api dan areal perkebunan teh Kayu Aro serta Air Terjun Telun Berasap.

Padahal, Budhi menjelaskan bahwa pengembangan sektor pariwisata dan kebudayaan itu dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah.

Sebab itu, lanjutnya, kedepan Pemda secara bertahap dan terencana  mesti membuat kebijakan untuk membangun infrastruktur yang dapat mendukung pariwisata itu sendiri, seperti akses jalan yang menjadi penghubung Kerinci dengan dunia luar.

"Meski dalam beberapa tahun ini akses ruas jalan ke Kerinci sudah membaik atas upaya dilakukan Pemprov Jambi, namun kita berharap kedepan dapat ditingkatkan sehingga memudahkan kunjungan wisatawan untuk menyaksikan keindahan objek wisata di daerah yang di juluki 'sekepal tanah surga' itu," tuturnya, menambahkan.

Kedepan juga diharapkan melalui dana APBN dan APBD Provinsi Jambi agar ruas jalan yang menghubungkan Kerinci dengan Provinsi Sumatera Barat, dan Bengkulu ini dapat ditingkatkan, termasuk peningkatan kualitas jalan menuju destinasi wisata di Kerinci itu sendiri.

Selain itu, katanya, sarana akomodasi, restoran, serta berbagai elemen penting pariwisata yang selama dinilai minim perlu dilakukan pembenahan dan pengelolaan yang lebih profesional.

Budhi juga menjelaskan, dengan mengetahui berbagai faktor penghambat perkembangan sektor pariwisata di Kerinci, maka setidaknya dapat ditemukan solusi yang tepat agar bisnis pariwisata di kabupaten itu bisa berkembang sesuai dan mencapai target yang diinginkan.

Untuk itu, diperlukan kerja sama yang baik dari seluruh pelaku pariwisata dan Pemkab Kerinci, serta unsur yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung seperti masyarakat setempat, tukasnya./e

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015