Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Provinsi Kalimantan Selatan saat ini menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang akan menjadi prioritas pengembangan pembangkit listrik atas air guna memenuhi kebutuhan yang saat ini masih jauh dari aman.

General Manager PLN Wilayah Kalsel dan Kalteng, Mursalin di Banjarmasin, Jumat mengatakan, selain Banjarmaisn, Kalsel daerah lainnya yang juga mendapat perhatian adalah Medan (Sumut), Manado (Sulut) dan Mataram (NTB).

"Kalau memang sesuai jadwal diharapkan mulai 2015 pengembangan pembangkit di atas air akan dibangun di Seberang Sungai Barito dengan kapasitas 120 megawatt," katanya.

Dengan masuknya tambahan 120 MW ke dalam sistem kelistrikan Kalsel dan Kalteng, maka mampu menutup ketersediaan pasokan listrik diwilayah tersebut terutama saat beban puncak pada pukul 18.00 -22.00 Wita.

Menurut dia, saat ini PLN Kalsel dan Kalteng dengan jumlah pelanggan 1,4 juta masih dihadapkan pada kekhawatiran pasokan listrik mengingat selisih produksi dan ketersediaan daya listrik cukup tipis terutama saat beban puncak.

"Sebenarnya kalau ada tambahan 35 MW saat ini kondisi kelsitrikan kita masuk dalam kondisi aman saat beban puncak," kata Mursalin.

Untuk itu, pihaknya mencari tambahan pasokan listrik dari pihak ketiga yang memiliki kelebihan produksi listrik misalnya dalam waktu dekat kerja sama dengan pihak Chounc sebanyak tujuh MW disamping perkiraan selesainya satu unit pembangkit di Pulang Pisau, Kalteng pada Oktober mendatang.

Sembari melakukan berbagai langkah untuk mengamankan pasokan daya listrik untuk pelayanan kelistrikan, pihaknya mengajak pelanggan untuk dapat melakukan penghematan minimal 50 watt saat beban puncak.

"Kalau saja semua pelanggan dapat menghemat 50 watt dengan cara mematikan lampu pada lokasi tertentu yang tidak diperlukan, maka dapat dihemat puluhan megawatt untuk pemerataan pelayanan sekaligus menghindari terjadi pemadaman," kata Mursalin.

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015