Selama tiga hari berturut-turut peristiwa kebakaran melanda kawasan permukiman di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan. 

Peristiwa pertama terjadi di Gang Salatiga Marabahan, Selasa (21/9) pukul 02.30 Wita dinihari. Selanjutnya, Rabu (22/9) pukul 01.44 dinihari, peristiwa yang sama melanda permukiman di Handil Marusin RT 03 Desa Anjir Seberang Pasar II, Kecamatan Anjir Pasar.

Sedangkan, Kamis (23/9) pukul 00.45 Wita diniharinya, si jago merah kembali beraksi di Sungai Bamban Desa Simpang Pinang, Kecamatan Rantau Badauh. 

Akibat kebakaran tersebut sedikitnya 11 dan puluhan anggota keluarga terpaksa kehilangan tempat tinggal dan  jumlah kerugian diperkirakan lebih dari Rp300 juta.

Untuk kebakaran terjadi di Desa Sungai Bamban Simpang Pinang, berdasarkan informasi Pusdalops-PB BPBD Batola, terdapat tiga rumah telah hangus   masing-masing milik Ibas yang mengalami kerusakan sekitar 60 persen, milik Siti Kamsiah mengalami kerusakan total serta milik Anang dengan kerusakan ringan sekitar 20 persen. 

Sementara penghuninya berjumlah delapan orang terpaksa mengungsi ke tempat keluarga atau tetangga.  
Sebagaimana yang terjadi di dua lokasi sebelumnya, kebakaran  tejadi di Desa Sungai Bamban Simpang Pinang  mendapat perhatian Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola) H Rahmadian Noor. 

Sekitar pukul 16.00 Wita,  wabup didampingi Kalak BPBD Batola Sumarno melakukan peninjauan ke lokasi bekas kebakaran Desa Sungai Bamban. 

Kehadiran wabup sekaligus menyampaikan rasa empati serta menyerahkan bantuan baik berupa sembako maupun dana.

“Sementara ini kita berikan bantuan sembako dan sedikit donasi untuk korban, nantinya setelah BAP dari kepolisian keluar baru ada bantuan lainnya,” ucap lelaki yang akrap disapa pak Rahmadi itu. 

Dikesempatan peninjauan, wabup juga menyampaikan imbauan,  agar masyarakat lebih berhati-hati dalam keamanan rumah terutama terhadap ancaman kebakaran. 

Wabup mengatakan, ancaman yang rentan terjadi mengenai konsleting yang berasal dari instalasi listrik yang tidak terawat atau dimakan usia. 

Terlebih lagi, sebut dia, di tengah berlangsung kemarau basah seperti sekarang. 

“Kalau bisa usahakan periksa secara berkala instalasi listrik, apalagi yang sudah mulai lapuk, ini sangat berpotensi terjadinya kebakaran,” ungkapnya. 

Sementara kepada ibu-ibu dia brrpesan,  supaya sebelum berpergian dan sebelum tidur agar mencek perabot dapur kalo masih lupa mematikan kompor.
 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021