Pemerintah Kota Banjarbaru menduduki posisi Number One (nomor satu) tingkat Kalimantan Selatan pada Monitoring Center for Prevention (Pusat Pemantauan Pencegahan) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Hal itu terungkap saat Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin mengikuti rapat koordinasi evaluasi Monitoring Center for Prevention (MCP) di ruang Command Center Balaikota Banjarbaru, Kamis.

"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak terutama jajaran dinas dan instansi terkait di lingkup Pemkot Banjarbaru yang bekerja maksimal sehingga berhasil meraih peringkat terbaik," ujar wali kota. 

Saat mengikuti kegiatan secara virtual itu, wali kota didampingi Sekretaris Daerah Said Abdullah diikuti Asisten III Setdakot Banjarbaru Agus Widjaja, Inspektur Rahmat Taufik dan Kepala BPKAD Banjarbaru Jainudin. 

Menurut wali kota, Pemkot Banjarbaru sebelumnya menempati peringkat 14 dari 14 kabupaten dan kota di Kalsel serta peringkat ke-36 di Indonesia namun berkat dukungan seluruh pihak sehingga mencapai hasil terbaik.

"Harapan kami, hasil terbaik yang telah dicapai mampu dipertahankan melalui penatakelolaan indikator yang menjadi standar penilaian sehingga hasil akhirnya baik," ujar Opie sapaan akrab wali kota. 

Diharapkan pula, melalui peningkatan MCP dengan hasil terbaik itu, maka pelayanan publik bisa ditingkatkan disamping langkah mencegah korupsi dan menekan kebocoran anggaran keuangan daerah. 

"Kami juga berharap kepada seluruh ASN konsisten mempertahankan indeks MCP dan diharapkan terus memberikan inovasi meningkatkan prestasi mewujudkan Kota Banjarbaru Maju, Agamis dan Sejahtera," katanya. 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021