Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Razia rutin dilakukan Polsekta Banjarmasin Tengah setiap malam selama Ramadhan dan aparat mengamankan puluhan orang yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP).
"Mereka yang tidak memiliki KTP atau tidak membawa identitas diri semuanya kami angkut ke kantor untuk didengar keterangannya," ucap Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Uskiansyah melalui Kanit Sabhara IPDA Pol Abdurrahman di Banjarmasin, Senin.
Ia mengatakan, razia rutin tersebut dilakukan pada Minggu (21/6) malam sekitar pukul 22.00 Wita hingga Senin (22/6) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.
Kegiatan itu lebih difokuskan di kawasan Siring Piere Tandean di mana kawasan itu sering dijadikan tempat untuk kumpul-kumpul anak muda serta buat santai sambil menikmati pemandangan sungai.
Dalam razia yang dilaksanakan selama lebih kurang tiga jam itu polisi berhasil menjaring 13 orang anak muda dan remaja serta orang dewasa yang tidak memiliki dan tidak membawa KTP.
"Semua yang terjaring razia langsung kami giring ke Polsekta guna dilakukan pendataan dan pembinaan terkait pentingnya Warga Negara Indonesia memiliki KTP," tutur pria yang menyandang balok satu di pundaknya itu.
Bukan itu saja, dari 13 orang yang terjaring razia itu empat orang di antaranya seorang pengamen jalanan yang juga tidak memiliki KTP.
"Untuk pengamen jalanan yang tertangkap maka gitarnya langsung kami sita agar tidak bisa lagi mengamen dan mengganggu masyarakat yang ingin santai di warung makan dan sejenisnya," ujar pria berkumis tebal itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Mereka yang tidak memiliki KTP atau tidak membawa identitas diri semuanya kami angkut ke kantor untuk didengar keterangannya," ucap Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Uskiansyah melalui Kanit Sabhara IPDA Pol Abdurrahman di Banjarmasin, Senin.
Ia mengatakan, razia rutin tersebut dilakukan pada Minggu (21/6) malam sekitar pukul 22.00 Wita hingga Senin (22/6) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.
Kegiatan itu lebih difokuskan di kawasan Siring Piere Tandean di mana kawasan itu sering dijadikan tempat untuk kumpul-kumpul anak muda serta buat santai sambil menikmati pemandangan sungai.
Dalam razia yang dilaksanakan selama lebih kurang tiga jam itu polisi berhasil menjaring 13 orang anak muda dan remaja serta orang dewasa yang tidak memiliki dan tidak membawa KTP.
"Semua yang terjaring razia langsung kami giring ke Polsekta guna dilakukan pendataan dan pembinaan terkait pentingnya Warga Negara Indonesia memiliki KTP," tutur pria yang menyandang balok satu di pundaknya itu.
Bukan itu saja, dari 13 orang yang terjaring razia itu empat orang di antaranya seorang pengamen jalanan yang juga tidak memiliki KTP.
"Untuk pengamen jalanan yang tertangkap maka gitarnya langsung kami sita agar tidak bisa lagi mengamen dan mengganggu masyarakat yang ingin santai di warung makan dan sejenisnya," ujar pria berkumis tebal itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015