Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengantisipasi pendatang baru ke kota tersebut biasanya meningkat saat arus balik mudik Lebaran.
Kepada Disdukcapil Banjarmasin Khairul Anwar kepada wartawan, usai mengikuti apel dan halalbihalal di balaikota Banjarmasin, Senin, mengatakan, antisipasi tersebut terutama menghindari masuknya gerakan organisasi radikal yang diisukan sudah masuk Indonesia.
Untuk mengawasi hal tersebut Pemkot Banjarmasin melalui Satpol PP dan Disdukcapil memperketat pengawasan penduduk luar yang datang ke Banjarmasin.
Bahkan Disdukcapil akan menggandeng Satpol PP Banjarmasin melakukan sweeping di sejumlah daerah yang rawan pendatang.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan memaksikmalkan kinerja Ketua RT, dan RW agar lebih aktif mendata dan melaporkan penduduk pendatang tersebut.
Menurut dia, pendataan atau pencatatan itu sangat penting mengingat ada kekhawatiran warga pendatang itu merupakan orang liar, resdivis, atau bahkan teroris.
Ia meminta agar peran Ketua RT, Ketua RW, Lurah, dan pihak kecamatan segera menyampaikan data penduduk, setiap bulannya harus dilaporkan, apabila ada penduduk pendatang yang mencurigakan, tanpa dilengkapi dokumen kependudukan bisa diberi tanda bintang.
Khairul menjelaskan, penduduk pendatang yang positif biasanya dilengkapi dengan surat pindah, dan kartu identitas. Sedangkan, bagi yang tidak dilengkapi surat pindah bisa memberikan surat keterangan jaminan tempat tinggal, atau urat keterangan jaminan tempat tinggal usaha.
Disinggung ketiadaan dokumen itu, Ia menyatakan hanya akan menerapkan sanksi keterlambatan melapor lebih 30 hari, yakni dikenakan sanksi denda Rp50 ribu per hari.
Pihaknya melakukan antisipasi pendatang itu hanya dalam rangka pencatatan dan pendataan penduduk. Tapi kalau ada yang mencurigakan pihaknya tidak bisa melakukan penindakan secara langsung, tetapi akan dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
Banjarmasin Antisipasti Pendatang Baru
Senin, 4 Agustus 2014 23:24 WIB
...antisipasi tersebut terutama menghindari masuknya gerakan organisasi radikal yang diisukan sudah masuk Indonesia."