Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin mengharapkan agar keberadaan bank perkreditan rakyat, seperti BPR Alalak Batola, menjadi tuan rumah di daerah sendiri.

Orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) tersebut mengatakan hal itu saat rapat paripurna DPRD Kalsel yang dipimpin ketuanya Hj Noormiliyni Abrani Sulaiman, di Banjarmasin, Jumat.

Rapat paripurna yang lengkap dihadiri tiga wakil ketua DPRD itu dengan agenda persetujuan anggota dewan terhadap Raperda tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemprov setempat kepada BPR Alalak Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel menjadi Perda.

Gubernur Kalsel dua periode itu mengungkapkan, di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk mencapai sekitar empat juta jiwa tersebut saat ini ada 21 BPR, di antaranya BPR Alalak.

Khusus BPR Alalak, Rudi Ariffin yang akan mengakhiri periode kedua sebagai gubernur pada Agustus 2015 itu berharap, agar segera operasional.

"Lebih dari itu BPR Alalak semakin maju dalam menjalankan peran membantu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kerakyatan, antara lain melalui pelaku sektor ekonomi nonformal atau usaha mikro kecil menengah (UMKM)," demikian Rudy Ariffin.

Sebelumnya Pansus Raperda tersebut melalui juru bicaranya Iskandar Zulkarnain mengharapkan, agar pengelola BPR Alalak bekerja dengan sungguh-sungguh supaya bank itu tetap eksis.

Selain itu, yang utama dan terpenting BPR Alalak tersebut betul-betul bermakna bagi masyarakat setempat, tegas Pansus Raperda tersebut yang diketuai H Achmad Bisung.

Rencana penambahan penyertaan modal Pemprov Kalsel kepada BPR Alalak itu sebesar Rp350 juta, dan sebelumnya sudah ada Rp350 juta, sehingga berjumlah Rp700 juta.

Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batola sudah menanamkan modal pada BPR Alalak sebesari Rp350 juta, dan mau menambah Rp1 miliar, sehingga berjumlah Rp1,350 miliar.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015