Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Selatan sudah mendaftarkan sebanyak 111 atlet yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 tahun 2021 di Provinsi Papua pada 2--15 Oktober 2021.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel Gusti Perdana Kusuma di Banjarmasin, Rabu, menyampaikan, sebanyak 111 atlet yang didaftarkan itu dari 25 cabang olahraga.

"Di tambah sebanyak 66 pelatihan yang audag didaftarkan juga," ujarnya.

KONI Kalsel, ucap dia, berkomitmen untuk bisa memberangkatkan semua cabang olahraga yang olahraga yang sudah didaftarkan untuk mengikuti event akbar olahraga nasional ini.

"Yang kita tunggu ini berapa dana hibah pada perubahan (APBD perubahan) untuk mencukupi pemberangkatan semua atlet yang sudah didaftarkan ini," papar Guati Perdana.

Memang, ucap dia, Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel ada melemparkan anggaran tambahan untuk hibah bagi KONI Kalsel untuk keperluan PON Papua ini sebesar Rp10 miliar.

"Bagi kami tambahan sebesar itu terlalu "purun" alias terlalu tega, para atlet kita di sana jadi kere," ujarnya.

Sebab, tutur Gusti Perdana, pihaknya mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp18 miliar, demi memenuhi keberangkatan semua atlet yang sudah didaftarkan dan segalanya.

"Kalau cuma tambahan Rp10 miliar, ini semua jadi minim, kami harap pak Gubernur mendendangkan suara kami dan para atlet," ujarnya.

Sebab dia meyakini, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang merupakan Gubernur pembina olahraga terbaik se-Indonesia akan memperhatikan kondisi kontingen atlet dengan baik di PON Papua, tidak mengalami kekurangan dana hingga tidak sampai menggangu prestasi yang ingin dicapai.

Sebab, ungkap dia, jika dengan anggaran minim datang ke sana, tentunya membuat marwah Provinsi Kalsel yang dikenal sebagai daerah kaya raya karena sumberdaya alamnya, menjadi tidak pas.

"Apalagi sampai kita kurang mengirim atlet dari yang sudah didaftarkan, konsekwensinya tidak hanya memalukan, tapi juga ada sanksi yang terkena bagi cabang olahraga tersebut," ujarnya.

Misalnya, ungkap dia, cabang olahraga basket, jika tidak mengikuti bisa disanksi hingga dua tahun tidak bisa ikut pertandingan nasional.

"Jadi banyak konsekwensinya kalau kita tidak mengirim semua cabang olahraga yang sudah didaftarkan," ucapnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021