Pelaihari, (AntaranewsKalsel) - Budidaya ubur-ubur di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, belum bisa berkembang dengan baik disebabkan rendahnya kualitas air laut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tanah Laut, Ahmad Mustahdi di Pelaihari, Kamis mengatakaan, nelayan di pesisir pantai Tanah Laut hingga saat ini belum sukses dalam membudidayakan ubur-ubur.

Padahal, lanjut dia, nelayaan di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, sudah cukup lama membudidayakan ubur-ubur yang bibitnya diperoleh dari hasil tangkapan dari perairan luar wilayah Kabupaten Tanah Laut.

Selain kualitas air laut, menurut Ahmad Mustahdi, mungkin ada faktor lain yang menyebabkan usaha budidaya ubur-ubur belum bisa menghasilkan sesuai harapan.

Dia mengatakan, selain masalah ilmu pengetahuan tentang ubur-ubur, neayan juga berhadapan dengan masalah pemasarannya. Kondisi tersebut menyulitkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tanah Laut untuk mengetahui jumlah produksinya.

Namun demikian, sebut dia, DKP Tanah Laut terus memantau perkembangan usaha ubur-ubur yang digeluti nelayan Desa Batakan.

Anggota DPRD Tanah Laut Ahmad Mursidi mengatakan, potensi laut yang dimiliki Kabupaten Tanah Laut hendaknya benar-benar dikelola dengan baik, agar memberikan kontribusi bagi pemasukan daerah.

Dikatakan, begitu juga pembinaan dan pelatihan bagi nelayan di daerah tersebut hendaknya dilakukan dinas terkait.

Apalagi, ucap kader Partai Gerindra Tanah Laut, dengan kegiatan usaha yang ditekuni nelayan perlu mendapatkan dukungan, baik dari permodalan maupun penyuluhan teknis.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015