Sosok Syahridin yang sehari-hari biasa disapa Pembakal (Kepala Desa) Idin ini cukup dikenal dengan segudang talenta.

Ia pun dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial dan budaya, bahkan di tahun 2010 menjadi salah satu pemuda pelopor seni budaya tingkat nasional bidang seni budaya.

Pria yang sampai saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Balida Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan memiliki segudang inovasi selama delapan tahun dalam memimpin desanya.

Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Usaha Mulia Desa Balida, tahun 2019 Idin mulai mencetuskan pemanfaatan dana desa untuk membangun Pasar Budaya.

Awal terbentuknya Pasar Budaya sendiri pasca kunjungannya ke pasar kuliner tradisional Paprigan Kabupatan Temanggung Provinsi Jawa Tengah di tahun 2019.

 Idin tertarik mengadopsinya hingga akhirnya hadir Pasar Budaya Racah Mampulang Desa Balida melalui dana desa dan dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Adaro Indonesia .

"Setelah konsultasi dengan tim CSR Adaro Indonesia mereka pun mendukung konsep wisata yang saya sampaikan, yakni mendesain wisata sawah dengan adanya jembatan menggunakan bambu sepanjang 350 meter," jelasnya.

 Istilah Racah Mampulang sendiri diambil dari Bahasa Banjar. Racah artinya genangan air, sedangkan Mampulang adalah hamparan terbuka seperti rawa.

 "Karena lokasi Pasar Budaya ini terletak pada persawahan yang dulunya adalah rawa yang tergenang," ungkap Idin.

Di pasar ini tak hanya menyajikan kuliner dan buah-buahan lokal, namun Pasar Budaya Racah Mampulang juga menyungguhkan berbagai wisata alam bernuansa kampung, permainan tradisional hingga pertunjukan kesenian daerah.

Cara bertransaksinya di pasar pun tergolong unik karena menggunakan koin lokal yang beri nama “Racah” sesuai nama pasar.

 Ini jadi strategi Idin dalam memajukan desanya dengan memanfaatkan potensi desa dan sumber daya alamnya.

 "Produk UMKM lokal juga kita sajikan selain aneka kesenian daerah dan kuliner tradisional," jelas mantan guru honorer ini.

Warga yang tergabung di Kelompok Sadar Wisata bentukan dari BUMDes pun bisa mendapat penghasilan tambahan sejak hadirnya Pasar Budaya yang diresmikan Pemkab Balangan pada 21 Januari 2020 lalu.

Keterlibatan warga ini bentuk pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi Adaro melalui Program Bina Desa.

Bagi Idin tanggungjawab sosial Adaro ini benar - benar dirasakan manfaatnya selain dukungan dana juga melalui program pemberdayaan masyarakatnya.

"Program pemberdayaan masyarakat dari Adaro tentunya bisa menciptakan warga yang mandiri serta lebih kreatif dalam meningkatkan pendapatan keluarganya," ungkap Idin.

Hingga kini Pasar Budaya terus dibenahi dengan berbagai wahana salah satunya wisata sawah dengan berbagai ornamen buatan bernuansa alami.

Wisata Pasar Budaya yang pun kini berwajah baru dengan dibangunnya jembatan bambu berbentuk lambang cinta sepanjang 350 meter di areal persawahan dan spot selfie serta berbagai fasilitas lainnya.

 Adapula stand dari bambu atau pondok paring yang juga makin mempercantik kawasan wisata ini.

Puluhan lampion dari paralon tersebar di 61 titik hingga menara pandang juga makin menarik perhatian pengunjung yang dapat dinikmati setiap harinya dari pukul 07.00 pagi hingga sore pukul 17.00 Wita.

 Idin yang juga aktif sebagai pelatih kesenian Madihin ini, optimis kehadiran Pasar Budaya bisa memajukan Desa Balida.

Selain kaya dengan sumber daya alamnya di desa ini banyak sanggar seni yang masih eksis dan populer hingga ke luar Kabupaten Balangan.

Ada Kesenian Kuda Bepang, Madihin Mamanda, Musik Panting, Wayang Gong hingga seni bela diri tradisional Kuntau.

"Alhamdulillah delapan sanggar seni di Desa Balida masih eksis," ungkap suami dari Amalia ini. Ia pun berharap wisata Pasar Budaya Racah Mampulang ini dapat dikelola dengan baik dan bisa meningkatkan pendapatan desa.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
Harapan yang sama juga dilontarkan salah satu anggota BPD Desa Balida Syarifuddin atas kehadiran Pasar Budaya Racah Mampulang.

Bagi Udin sosok Syahridin memang cukup inspiratif karena sebelum memimpin Desa Balida dikenal kaya ide kreatif saat menjadi pengurus karang taruna maupun Badan Permusyawaratan Desa.

 "Sejak kecil saya sudah kenal pembakal Idin selain gesit ia juga punya banyak ide dalam memajukan desa," ungkap Udin.

Karena itu warga desa pun mendorong Idin yang waktu itu masih berstatus guru honor menjadi calon kepala desa.

Alhamdulillah delapan tahun memimpin Desa Balida Idin mampu mengembangkan konsep wisata Pasar Budaya yang sangat menarik dan memberi tambahan bagi pendapatan desa.

Camat Paringin Hadi Suito mengharapkan seluruh kades yg ada di Kecamatan Paringin bisa mengikuti jejak Syahridin.

Kehadiran Pasar Budaya Racah Mampulang salah satu inovasi yang harus didukung dan bersama - sama dilestarikan.

 "Perekonomian warga Desa Balida akan terangkat dengan inovasi ini," jelas Hadi.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021