Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan HM Sukamta mengatakan, perkembangan zaman membuat para pengrajin kain sasirangan dan pengrajin tas purun harus berinovasi agar tidak ketinggalan trend yang sedang digemari masyarakat.
"Para pengrajin di Kabupaten Tanah Laut jangan ragu untuk bermetamorfosa dan jangan pernah ragu untuk berevolusi untuk terus mengembangkan kain sasirangan, khususnya dari segi motif yang digunakan,"ujar Bupati Tanah Laut HM Sukamta, saat menutup Pelatihan Pembuatan Sasirangan dan Tas Purun, di Aula Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tanah Laut, Kamis (12/8).
Menurut dia, barang yang dipasarkan harus mengikuti trend, apalagi konsumen sekarang ini banyak dari kaum milenial.
Sementara, salah satu peserta pembuatan sasirangan yang sedang duduk di kelas 12 SMK Negeri 1 Tanah Laut Jurusan Tata Busana Merita mengaku tertarik mengikuti pelatihan karena ingin lebih menggali kemampuannya di bidang fashion daerah termasuk sasirangan.
Gadis asal Desa Durian Bungkuk itu juga mengaku, sangat antusias mengikuti pelatihan yang digelar satu hari penuh pada tanggal 11 Agustus 2021 kemarin.
"Alhamdulillah hari ini penutupan pelatihannya, banyak ilmu yang saya dapat di sini, apalagi hasil karya saya juga diperagakan oleh model di akhir acara,"ungkap Merita.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut turut diserahkan bantuan pasien COVID-19 berupa bantuan sembako, bantuan masker hingga hand sanitizer oleh PT Jorong Barutama Greston kepada Bupati Tanah Laut.
Pelatihan pembuatan sasirangan dan pembuatan tas purun tersebut didominasi kaum perempuan dari rentang usia remaja hingga dewasa.
Dari 18 peserta mengikuti kegiatan tersebut, 11 orang mengikuti pembuatan sasirangan dan tujuh orang mengikuti pembuatan tas purun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Para pengrajin di Kabupaten Tanah Laut jangan ragu untuk bermetamorfosa dan jangan pernah ragu untuk berevolusi untuk terus mengembangkan kain sasirangan, khususnya dari segi motif yang digunakan,"ujar Bupati Tanah Laut HM Sukamta, saat menutup Pelatihan Pembuatan Sasirangan dan Tas Purun, di Aula Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tanah Laut, Kamis (12/8).
Menurut dia, barang yang dipasarkan harus mengikuti trend, apalagi konsumen sekarang ini banyak dari kaum milenial.
Sementara, salah satu peserta pembuatan sasirangan yang sedang duduk di kelas 12 SMK Negeri 1 Tanah Laut Jurusan Tata Busana Merita mengaku tertarik mengikuti pelatihan karena ingin lebih menggali kemampuannya di bidang fashion daerah termasuk sasirangan.
Gadis asal Desa Durian Bungkuk itu juga mengaku, sangat antusias mengikuti pelatihan yang digelar satu hari penuh pada tanggal 11 Agustus 2021 kemarin.
"Alhamdulillah hari ini penutupan pelatihannya, banyak ilmu yang saya dapat di sini, apalagi hasil karya saya juga diperagakan oleh model di akhir acara,"ungkap Merita.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut turut diserahkan bantuan pasien COVID-19 berupa bantuan sembako, bantuan masker hingga hand sanitizer oleh PT Jorong Barutama Greston kepada Bupati Tanah Laut.
Pelatihan pembuatan sasirangan dan pembuatan tas purun tersebut didominasi kaum perempuan dari rentang usia remaja hingga dewasa.
Dari 18 peserta mengikuti kegiatan tersebut, 11 orang mengikuti pembuatan sasirangan dan tujuh orang mengikuti pembuatan tas purun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021