Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan menargetkan minimal 60 persen dari total dosen perguruan tinggi itu menerima vaksin COVID-19 untuk bisa menggelar perkuliahan tatap muka.

"Saat ini terdata baru sekitar 30 persen yang telah divaksin dari jumlah 1.200 dosen, kami harap target 60 persen bisa secepatnya tercapai," kata Rektor ULM Sutarto Hadi di Banjarmasin, Rabu (11/8).

Dia mengakui terbatasnya alokasi vaksin yang disediakan bagi ULM membuat program vaksinasi bagi tenaga pengajar di kampus itu belum mencapai target yang diharapkan.

Prioritas awal hanya dosen berusia tua serta para guru besar dan tenaga kesehatan di Fakultas Kedokteran yang diberikan vaksin.

Namun, dia mengharapkan, semua staf pengajar saat ini dapat divaksin.

Dia meminta para dosen dan karyawan, termasuk mahasiswa, dapat mencari sendiri tempat-tempat yang melaksanakan vaksinasi tanpa harus mengikuti vaksin yang diselenggarakan di kampus.

"Kalau semua sudah divaksin maka kita bisa membuka kampus seiring ada kebijakan penurunan level PPKM nantinya," kata Sutarto.

Dia mengatakan bahwa menunda kuliah tatap muka sebagai keputusan terbaik saat ini karena semua pihak, termasuk lembaga pendidikan tinggi, harus bersama-sama
mencegah meluasnya penularan COVID-19.

"ULM secara berkala meningkatkan kemampuan dosen dalam mengembangkan modul perkuliahan daring yang dikoordinasikan oleh Lembaga Peningkatan dan Pengembangan Pembelajaran (LP3)," katanya.  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021