Direktur RSUD Datu Sanggul dr. Milhan di Rantau, Senin, mengungkapkan pihaknya harus mengantri untuk mendapatkan oksigen demi pasien COVID-19 yang sedang dirawat.

“Tadi malam datang 30 tabung diperkirakan bertahan sampai malam atau besok pagi. Kita hari ini ambil lagi ke Samator (perusahaan gas), kita harus antri, semua rumah sakit (di Kalsel) begitu,” jelasnya.

Sekarang, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit daerah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan itu sudah terisi 34 orang tersisa 6 ruangan. Rata rata pasien itu menggunakan oksigen.

“Rata-rata menggunakan oksigen. Satu tabung itu ada yang bisa dua jam atau tiga jam habis,” ujarnya.

Di Tapin kasus COVID-19 meningkat, Rabu (14/7) angka positif 1.240, sembuh 1.166,  dirawat 26 dan korban meninggal 48 orang. 

Sabtu (24/7) angka positif 1.397, sembuh 1.216, dirawat 130 dan korban meninggal bertambah menjadi 51 orang.

Sedangkan, Senin (26/7) angka kasus positif 1.446, dirawat 142, sembuh 1.252 dan korban meninggal dunai 52 orang.

Jadi, terhitung 10 hari dari Rabu (14/7) ke Sabtu (24/7) ada penambahan 157 warga Tapin yang terpapar  COVID-19 sedangkan dua hari terakhir ada penambahan 49 orang positif COVID-19.

Baca juga: Sebanyak 20 tenaga kesehatan di Tapin terpapar COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, RSUD di Tapin tambah ruang isolasi

Menindaklanjuti itu, bersiap menghadapi kemungkinan terburuk lonjakan kasus positif Pemkab Tapin untuk sementara menyiapkan anggaran Rp 5 miliar dan membangun kembali tempat isolasi yang sebelumnya ditutup karena kasus COVID-19 sempat melandai.

“Kami upayakan dalam segera semua sudah siap dan tempat isolasi terpusat itu sudah bisa dipakai guna mengantisipasi apabila ada terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Tapin,” ujar Sekretasi Daerah Pemkab Tapin H Masyraniansyah.

Krisis oksigen di Kalsel

Di Kalsel, info dari dr. Milhan  bahwa semua rumah sakit kekurangan oksigen. Dikatakannya menindaklanjuti itu Dinas Perindustrian Kalsel sedang mencari alternatif untuk memenuhi pasokan oksigen.

“Saya sudah persentase tadi dengan semua rumah sakit di Kalimantan Selatan bahwa semuanya kekurangan oksigen, ada yang cuman bisa bertahan sehari, dua hari itu,” ungkapnya.

“Infonya dari Dinas Perindustrian Kalimantan Selatan, sudah meminta kiriman pasokan semacam bahan baku untuk oksigen, ada tiga akal info tadi pagi saya baca. Mudah mudahan itu akan menutupi krisis oksigen di Kalimantan Selatan,” tambahnya.

Catatan ANTARAKALSEL, Pemprov Kalsel saat ini membuat kebijakan menghentikan pasokan penjualan oksigen untuk kebutuhan industri dan mengalihkan seluruh distribusi untuk kebutuhan medis di seluruh rumah sakit di provinsi.

Baca juga: Pemprov Kalsel perketat distribusi oksigen

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021