Tanjung,  (Antaranews Kalsel) - Siswa jurusan Bahasa dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Tanjung Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, atas nama Rafika berhasil meraih peringkat pertama tingkat Provinsi Kalsel untuk hasil Ujian Nasional (UN).

Kepala Dinas Pendidikan Tabalong Marzuki Hakim di Tanjung, Jumat mengatakan, sebanyak 18 siswa jurusan Bahasa dari SMA Negeri 1 Tanjung berhasil masuk 50 besar tingkat Provinsi Kalsel untuk hasil Ujian Nasional yang diumumkan hari ini.

"Dari 18 siswa jurusan bahasa SMA Negeri 1 Tanjung, salah satu siswa berhasil meraih peringkat pertama tingkat provinsi dan akan mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta," jelas Marzuki.

Sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan, hasil UN tingkat kabupaten Tabalong peringkat pertama diraih siswa dari SMK Negeri 1 Jaro, peringkat dua dan tiga dari SMK Negeri Muara Uya.

Hal tersebut disampaikan Marzuki dalam acara penyerahan hasil UN kepada seluruh kepala sekolah tingkat SMA, SMK dan Madrasah Aliyah (MA) yang disaksikan oleh Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani.

Selain menyampaikan peringkat hasil UN tahun ajaran 2014/2015, Marzuki juga memaparkan jumlah siswa yang masuk kategori predikat nilai kurang dari 55 dan mendapat prioritas perbaikan nilai.

Diantaranya untuk tingkat SMA/MA jurusan IPS tercatat sebanyak 20 sekolah atau 644 siswa yang nilainya kurang dari 55 dengan rincian mata pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 115 siswa, Bahasa Inggris 120 siswa, matematika 131 siswa dan geografi 486 siswa.

Untuk jurussan IPA ada 17 sekolah dengan 644 siswa yang mendapat predikat nilai kurang dari 55 diantaranya mata pelajaran Bahasa Indonesia 19 siswa, Bahasa Inggris 51 siswa, matematika 151 siswa, fisika 116 siswa dan kimia 323 siswa.

Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani mengatakan dari hasil UN ternyata siswa jurusan Bahasa mampu meraih peringkat pertama tingkat provinsi Kalsel.

"Kita unggul di jurusan Bahasa hal ini menunjukkan orang Tabalong arahnya ke humaniora bukan eksakta dan jika ini valid bisa menjadi dasar untuk menyusun kebijakan pendidikan ke depan," jelas Anang.

Mengingat lima tahun ke depan, pendidikan tak sekadar seperti air menetes namun harus kita warnai karena itu perlu dipikirkan para lulusannya bisa memberikan kontribusi bagi daerah dan sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.

Anang juga mengingatkan para kepala sekolah, selama ini Indeks Pembangunan Pendidikan (IPM) di sektor pendidikan belum pernah terukur sementara Tabalong masih menempati peringkat ke-10 dari 13 kabupaten/kota.

"Dari hasil UN ini bisa jadi gambaran ternyata lulusan kita lemah di bidang IPS dan IPA menyebabkan kontribusi sektor pendidikan terhadap IPM kecil dan saya berharap ke depan kualitas pendidikan bisa lebih baik lagi," ungkapnya.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015