Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Musibah kebakaran yang terjadi di daerah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dalam kurun waktu 2015 ini tercatat menelan kerugian harta benda yang dinilai lebih Rp5 miliar.

Dalam catatan yang disebutkan Kasi Pencegahan dan Kesiap Siagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kebakaran Kota Banjarmasin Zuliansyah, Kamis, dari Januari hingga Mei ini sudah 23 kali musibah kebakaran yang terjadi di kota ini, rata-rata menimpa pemukiman warga.

Yang menyedihkan, beber dia, dalam musibah kebakaran yang terjadi ada menelan beberapa korban jiwa, yakni, saat kebakaran terjadi di sebuah depot bak mie di Jalan Piare Tendean, Banjarmasin Tengah, pada Februari lalu.

"Musibah kebakaran di Jalan Piare Tendean itu terbesar menelan korban jiwa, yakni, empat orang," ucapnya.

Yang baru-baru ini terjadi, ungkap Zuliansyah, adalah musibah kebakaran rumah penduduk di daerah Sungai Andai, Banjarmasin Utara, pada 12 Mei tadi yang menghanguskan dua rumah.

"Untungnya musibah kebakaran yang terjadi tengah malam itu tidak mengakibatkan korban jiwa, tapi harta benda hampir tak ada yang bisa diselamatkan," tuturnya.

Menurut dia, berdasarkan kasus kebakaran yang terjadi di Banjarmasin tahun ini mengalami peningkatan yang cukup drastis.

"Yang sangat diwaspadai nanti saat musim kemarau, itu yang biasa sangat meningkat terjadi musibah kebakaran," kata Zuliansyah.

Sebagaimana tahun 2014 lalu, ujar dia, sebanyak 96 kali terjadi musibah kebakaran dengan korban jiwa satu orang dan besar kerugian mencapai puluhan miliar.

"Kita harap tahun ini bisa menurun, hingga lebih 50 persennya dengan kesiap siagaan dan kewaspadaan masyarakat untuk mencegah kebakaran ini terpenting di rumahnya," beber Zuliansyah.

Karena, ucap dia, sering terjadi musibah kebakaran tersebut disebabkan human error atau kelalayan masyarakat, sebagian besar dikarenakan arus pendek aliran listrik, lebih 50 persen penyebabnya itu karena kabel listrik yang dipasang tidak standar kualitas, selebihnya faktor lain-lain termasuk akibat kompor meledak.

Untungnya, ucap Zuliansyah, seluruh kasus tersebut dapat diantisifasi oleh barisan pemadam kebakaran (BPK)  yang tersebar di Banjarmasin yang hampir tidak pernah lengah dan selalu siap siaga serta waspada sehingga sampai saat ini tidak terjadi kebakaran hebat.

Terkait masih tingginya angka kebakaran tersebut, Zuliansyah kembali mengingatkan masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bahaya kebakaran

Pihaknya pun, sebut Zuliansyah, telah melakukan program sosialisasi penanganan dan pelatihan dini pencegahan kebakaran (PDPK) yang melibatkan tokoh masyarakat, kader pusyandu dan para anggota BPK, bahkan ini sudah berjalan ditahun kedua.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015