80 santri dan santriawati Pondok Pesantren Ubudiyah Kecamatan Bati-Bati mendapatkan sosialisasi Wawasan Kebangsaan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tanah Laut (Kesbangpol Tala), di Aula Pondok Pesantren Ubudiyah, Rabu (14/7).
Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Tanah Laut Supinal Anwar, mengatakan, materi yang diberikan kepada santri Pondok Pesantren Ubudiyah Kecamatan Bati-Bati berupa, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Tujuannya, menurut dia, untuk memberantas isu nasional seperti radikalisme, terorisme dan penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu, Kepala Sekolah sekaligus pembina di Pesantren Ubudiyah Bati-Bati H Rahmad Rodhiani menjelaskan, santri dan santriwati mengikuti sosialisasi kali ini dipilih kelas XI, karena sudah satu tahun lamanya santri tidak melakukan belajar tatap muka.
"Karena belajarnya daring, pembelajaran sikapnya jadi kurang mantap. Biasanya ada upacara untuk menanamkan cinta tanah air, tapi satu tahun kemarin tidak ada," ujarnya.
Kegiatan diikuti 80 santri dan santriwati itu berlangsung meriah khususnya pada sesi jawab kuis dan doorprize.
Santriwati Maria Melisa berhasil mendapatkan doorprize atas jawaban kuis mengaku, ada perubahan yang dirinya rasakan setelah mengikuti sosialisasi itu.
Perempuan yang kini duduk di bangku kelas XI Matematika Ipa Alam Madrasah Aliyah Ubudiyah itu juga mengaku, dirinya menjadi lebih berani karena mendapat semangat dari pemateri.
"Setelah disampaikan bapak tadi, harus berani kalau mau jadi pemimpin. Saya jadi berani, walaupun awalnya malu-malu sekarang jadi lebih percaya diri, karena saya ingin jadi pemimpin," demikian tegas Maria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Tanah Laut Supinal Anwar, mengatakan, materi yang diberikan kepada santri Pondok Pesantren Ubudiyah Kecamatan Bati-Bati berupa, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Tujuannya, menurut dia, untuk memberantas isu nasional seperti radikalisme, terorisme dan penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu, Kepala Sekolah sekaligus pembina di Pesantren Ubudiyah Bati-Bati H Rahmad Rodhiani menjelaskan, santri dan santriwati mengikuti sosialisasi kali ini dipilih kelas XI, karena sudah satu tahun lamanya santri tidak melakukan belajar tatap muka.
"Karena belajarnya daring, pembelajaran sikapnya jadi kurang mantap. Biasanya ada upacara untuk menanamkan cinta tanah air, tapi satu tahun kemarin tidak ada," ujarnya.
Kegiatan diikuti 80 santri dan santriwati itu berlangsung meriah khususnya pada sesi jawab kuis dan doorprize.
Santriwati Maria Melisa berhasil mendapatkan doorprize atas jawaban kuis mengaku, ada perubahan yang dirinya rasakan setelah mengikuti sosialisasi itu.
Perempuan yang kini duduk di bangku kelas XI Matematika Ipa Alam Madrasah Aliyah Ubudiyah itu juga mengaku, dirinya menjadi lebih berani karena mendapat semangat dari pemateri.
"Setelah disampaikan bapak tadi, harus berani kalau mau jadi pemimpin. Saya jadi berani, walaupun awalnya malu-malu sekarang jadi lebih percaya diri, karena saya ingin jadi pemimpin," demikian tegas Maria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021