Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Kehutanan Tanah Laut, Ahmad Hairin. mengatakan, pada tahun 2015, ada dua program unggulan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Laut (Dishut Tala).
"Kedua program unggulan itu adalah, rehabilitasi lahan dan peningkatan hasil hutan bukan kayu berupa madu," ujar Ahmad Hairin, di Pelaihari, Jumat (8/5).
Menurut dia, dua program unggulan Kabupaten Tanah Laut tersebut sangat penting, karena sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat di sekitar hutan tersebut.
"Untuk rehabilitasi lahan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat, salah satunya sebagai pengembangan usaha lebah madu yang merupakan hasil hutan bukan kayu," ucapnya.
Dijelaskannya, untuk rehabilitasi lahan, tanaman yang ditanam berupa pohon karet, akasia, buah-buahan sepertti durian dan lainnya.
"Dari hasil kegiatan rehabilitasi lahan maupun pengembangan usaha hasil hutan bukan kayu, tentunya memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat," terangnya.
Bahkan, sebut dia, untuk rehabilitasi lahan di lahan kritis milik pemerintah, masyarakat bisa menggunakannya secara gratis, asalkan lahan tersebut tidak untuk dijualbelikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Kedua program unggulan itu adalah, rehabilitasi lahan dan peningkatan hasil hutan bukan kayu berupa madu," ujar Ahmad Hairin, di Pelaihari, Jumat (8/5).
Menurut dia, dua program unggulan Kabupaten Tanah Laut tersebut sangat penting, karena sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat di sekitar hutan tersebut.
"Untuk rehabilitasi lahan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat, salah satunya sebagai pengembangan usaha lebah madu yang merupakan hasil hutan bukan kayu," ucapnya.
Dijelaskannya, untuk rehabilitasi lahan, tanaman yang ditanam berupa pohon karet, akasia, buah-buahan sepertti durian dan lainnya.
"Dari hasil kegiatan rehabilitasi lahan maupun pengembangan usaha hasil hutan bukan kayu, tentunya memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat," terangnya.
Bahkan, sebut dia, untuk rehabilitasi lahan di lahan kritis milik pemerintah, masyarakat bisa menggunakannya secara gratis, asalkan lahan tersebut tidak untuk dijualbelikan.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015