Bupati Banjar Saidi Mansyur  mempresentasikan inovasi Jempol Pelanduk dan Gebraks di depan tim penilai Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Presentasi dan wawancara kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2021 dilakukan bupati didampingi Sekda Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman secara virtual di Command Center Martapura, Selasa.

Sejumlah pejabat mendampingi bupati yakni Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Banjar Azwar, Kadis PUPR Banjar Ahmad Solhan, dan Kepala Bappeda Litbang Banjar Galuh Tantri Narindra . 

Di depan tim panel independen yang dipimpin Prof Dr Eko Prasojo, Bupati Banjar Saidi Mansyur memaparkan dan mempresentasikan dua inovasi unggulan yang dilakukan Pemkab Banjar melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Banjar.

Inovasi Jempol Pelanduk merupakan singkatan Jemput Bola Pelayanan Administrasi Penduduk dan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjar dengan inovasi Gebraks singkatan Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi.

Bupati Banjar dalam presentasinya terkait inovasi Jempol Pelanduk menjelaskan, Disdukcapil Banjar meluncurkan inovasi dengan tujuan memberikan pelayanan prima bagi masyarakat, dengan mendatangi langsung ke rumah warga yang sakit dan lanjut usia (lansia).

"Tentunya sesuai surat pengajuan dari warga ke Disdukcapil Banjar. Setelah mengirimkan surat, tim membentuk anggota dan mendatangi warga bersangkutan kemudian melakukan proses perekaman dan pembuatan e - KTP seperti komputer, alat rekam iris mata, sidik jari, kamera dan latar belakang foto sehingga tidak perlu repot datang ke kelurahan atau kecamatan maupun Disdukcapil," jelasnya .

Sekda Banjar Mokhammad Hilman memaparkan inovasi "Gebraks" berawal dari persoalan pencemaran sungai akibat limbah masyarakat dan lingkungan permukiman tepian, sehingga sungai kurang layak.

Dikatakan, pencemaran sungai sudah menjadi permasalahan lama yang belum terpecahkan karena budaya masyarakat cenderung restricted  sehingga Dinas PUPR Banjar mengeluarkan kebijakan inovasi Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi dengan beberapa tujuan di antaranya mengurangi pencemaran air sungai Martapura yang disebabkan air limbah domestik khususnya limbah tinja manusia.

"Tujuannya, mewujudkan partisipasi aktif pemerintah pusat, kabupaten dan desa, BUMD, swasta serta masyarakat dalam penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah yang dikelola dengan baik," jelasnya.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021