Banjarmasin,(Antaranews Kalsel)- Warga Desa Sungai Gampa, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kini kian terisolasi karena jalan menuju kawasan tersebut sekarang ini kerusakannya bertambah parah.


Beberapa warga setempat kepada Antara di desa tersebut, Sabtu menuturkan kerusakan jalan tersebut kini sangat parah, praktis tak bisa lagi dilalui menggunakan kendaraan bermotor.

"Banyak para guru yang mengajar ke gedung SD setempat, terpaksa jalan kaki akibatnya proses belajar di sekolah desa itu menjadi molor hingga jam 09:00 Wita baru bisa dimulai," kata ibu Maimunah warga setempat.

Sementara petugas Puskesmas yang bekerja di lokasi tersebut juga merasa tersiksa dengan rusak parahnya jalan tersebut, sehingga mereka lebih banyak menyewa klotok (perahu motor tempel) untuk bekerja.

"Para perawat Puskesmas mereka menyewa klotok dari muara Sungai Gampa hingga ke gedung Puskesmas dengan tarif Rp50 ribu per lima orang, kalau pulang pergi jadi Rp100 ribu," kata Maimunah.

Sementara warga Sungai Gampa untuk ke pusat Kota Banjarmasin lebih banyak memilih menggunakan angkutan air ketimbang naik kendaraan bermotor, karena tak ada hambatan dan lebih enak.

"Walau lambat, tetapi enak naik sampan, kalau naik sepeda atau sepeda motor tersiksa dengan kondisi jalan yang rusak parah yang mencapai tiga kilometer," kata Kakek Suni menambahkan.

Warga merasa iri jika dibandingkan daerah lain di Kota Banjarmasin yang sudah memiliki jalan beraspal dan mulus hingga memudahkan warga ke mana-mana menggunakan kendaraan bermotor.

Oleh karena itu, warga Sungai Gampa berharap warga mereka jangan dianaktirikan. Mereka seharusnya memperoleh pelayanan pembangunan yang sama dengan daerah lain di kota berpenduduk sekitar 700.000 tersebut.

Padahal, Sungai Gampa juga merupakan lumbung produksi pertanian berupa padi dan jeruk, dan beberapa waktu lalu dilakukan panen raya oleh Wali Kota Haji Muhidin.

Kebun jeruk di Sungai Gampa berdasarkan keterangan seluas 14 hektare yang memproduksi buah tersebut yang menyuplai kebutuhan warga kota sehingga memerlukan sarana angkutan yang memadai agar jeruk-jeruk tersebut lebih cepat ke pasaran dan tidak rusak, kata warga lainnya.

Apalagi jika benar Pemkot Banjarmasin menjadikan wilayah Sungai Gampa sebagai sentra jeruk jenis Siam Banjar, tentu memerlukan sarana yang lebih baik lagi di kemudian hari.

  Berdasarkan catatan, pihak Pemkot Banjarmasin dan DPRD setempat sudah meninjau jalan yang rusak tersebut, tetapi hingga kini tidak ada tanda-tanda akan ada perbaikan. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015