Melbourne City, yang merupakan klub kepunyaan grup pemilik Manchester City, untuk pertama kalinya merebut gelar juara Liga Australia seusai mengalahkan Sydney FC 3-1 di laga Grand Final di Stadion Melbourne Rectangular, Minggu.
Kemenangan itu tak ubahnya jadi penuntasan balas dendam bagi Melbourne yang musim lalu dikalahkan oleh Sydney dalam partai final.
Sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Kosta Basbarouses pada menit ke-21, Melbourne segera menyamakan kedudukan dua menit kemudian melalui Nathaniel Atkinson.
Sydney harus melanjutkan pertandingan hanya dengan 10 pemain sejak menit ke-35 menyusul Luke Brattan menerima kartu kuning kedua dan kapten Melbourne Scott Jamieson memperlebar keunggulan lewat konversi tendangan penalti di pengujung babak pertama.
Baca juga: Phil Foden calon pemain terbaik
Kemenangan Melbourne dilengkapi menjadi 3-1 melalui tembakan gemilang Scott Galloway pada menit ketiga injury time babak kedua.
"Saya kehabisan kata-kata, sejujurnya, ini adalah momen paling membanggakan sepanjang karier," kata Atkinson yang berkalung Medali Joe Marston sebagai pemain terbaik final, demikian dilansir Reuters, Minggu.
"Kita semua hidup di dunia yang aneh sekarang ... saya mengikuti naik dan turunnya klub ini dan sekarang kami bisa meraih ini semua," ujarnya menambahkan.
Separuh dari kursi tribun Stadion Melbourne Rectangular yang berkapasitas 30.000 penonton terisi di tengah protokol COVID-19 yang diterapkan, memberi kesempatan suporter tuan rumah menyaksikan tim kesayangannya menuntaskan pembalasan atas Sydney.
City Football Group membeli Melbourne Hearts, klub yang terbentuk pada 2009, dan mengubah namanya menjadi Melbourne City dan klub itu menjadi tim ketiga kepunyaan konsorsium asal Abu Dhabi itu setelah Manchester City dan New York City FC.
Baca juga: Manchester City belanja besar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kemenangan itu tak ubahnya jadi penuntasan balas dendam bagi Melbourne yang musim lalu dikalahkan oleh Sydney dalam partai final.
Sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Kosta Basbarouses pada menit ke-21, Melbourne segera menyamakan kedudukan dua menit kemudian melalui Nathaniel Atkinson.
Sydney harus melanjutkan pertandingan hanya dengan 10 pemain sejak menit ke-35 menyusul Luke Brattan menerima kartu kuning kedua dan kapten Melbourne Scott Jamieson memperlebar keunggulan lewat konversi tendangan penalti di pengujung babak pertama.
Baca juga: Phil Foden calon pemain terbaik
Kemenangan Melbourne dilengkapi menjadi 3-1 melalui tembakan gemilang Scott Galloway pada menit ketiga injury time babak kedua.
"Saya kehabisan kata-kata, sejujurnya, ini adalah momen paling membanggakan sepanjang karier," kata Atkinson yang berkalung Medali Joe Marston sebagai pemain terbaik final, demikian dilansir Reuters, Minggu.
"Kita semua hidup di dunia yang aneh sekarang ... saya mengikuti naik dan turunnya klub ini dan sekarang kami bisa meraih ini semua," ujarnya menambahkan.
Separuh dari kursi tribun Stadion Melbourne Rectangular yang berkapasitas 30.000 penonton terisi di tengah protokol COVID-19 yang diterapkan, memberi kesempatan suporter tuan rumah menyaksikan tim kesayangannya menuntaskan pembalasan atas Sydney.
City Football Group membeli Melbourne Hearts, klub yang terbentuk pada 2009, dan mengubah namanya menjadi Melbourne City dan klub itu menjadi tim ketiga kepunyaan konsorsium asal Abu Dhabi itu setelah Manchester City dan New York City FC.
Baca juga: Manchester City belanja besar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021