Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Guru SDN uin Utara Sulis, berharap koleksi buku di perpustakaan terapung perlu ditambah, walaupun kini  koleksi buku di perpustakaan cukup banyak.

"Koleksi buku mesti diperbaharui dan ditambah, agar kunjungan siswa tidak surut." kata Sulis.

Sulis sendiri merupakan pengunjung tetap perpustakaan terapung miliki Satpolair Polresta Banjarmasin tersebut sejak 1,5 tahun lalu.

Dirinya selalu mengajak puluhan siswanya untuk mengunjungi perpustakaan yang tambat di depan dermaga Pasar Terapung Alalak tersebut.

Selain memiliki ruang baca dengan berbagai koleksi bukunya, perpustakaan terapung menawarkan nuansa berbeda dibanding perpustakaan lain dan mampu memberi kenyamanan bagi pengunjung yaitu pemandangan sungai Barito dengan aktifitas sampan hingga kapal besar dan kecil yang hilir mudik.

Bagi anggota Satpolair yang bertugas di pos polisi perairan tersebut,  tidak hanya menjadi aparat yang mengamankan Sungai Barito tetapi juga menjadi pustakawan perpustakaan terapung di Pos Multifungsi tersebut.

"Sifatnya tugas dan pengabdian serta tidak pernah membebani kami," kata petugas Satpolair IPTU Soeroto saat menerima kunjungan puluhan siswa yang menikmati koleksi perpustakaan terpaung tersebut.

Perpustakaan terapung Satpolair Polresta Banjarmasin diresmikan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri pada 20 november 2008 lalu.

Sebelumnya perpustakaan apung tersebut,  tambat di dermaga Barito Pacific, salah satu perusahaan pengolahan kayu di kabupaten Barito Kuala, yang diperuntukkan untuk ribuan karyaawannya.

Namun setelah perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi lagi perpustakaan terapung dipindah ke depan dermaga Pasar Terapung Alalak Banjarmasin.

"Saya suka buku cerita rakyat seperti Malin Kundang," kata satu siswa SDN Kuin Utara 5 Maemunah.

Walaupun setiap sekolah rata memiliki perpustakaan, namun perpustakaan terapung ini memiliki kelebihan tersendiri bagi siswa yang mengunjunginya, seperti suasana yang berbeda sehingga mampu memberikan nilai tambah pembelajaran.

"Yang berkunjung tidak hanya siswa SD, tetapi juga masyarakat umum dan mahasiswa," kata Soeroto saat menerima kunjungan siswa SDN Kuin Utara 1 dan 5.

Koleksi perpustakaan terapung saat ini lebih banyak buku keagamaan, namun diharapkan Sulis perlu di tambah buku-bukunya seperti ilmu pengetahuan dan cerita rakyat yang dapat dikonsumsi siswa.

"Kalau saya suka buku agama," kata siswa SDN Kuin Utara 5 Laili Melinda yang diiyakan temannya Dewi Intansari.

Dulu pernah ada kerjasama dengan perpustakaan daerah yaitu mengganti buku-buku lama dengan yang baru namun sekarang tidak ada lagi, disamping menerima bantuan buku dari pihak swasta lainnya seperti Yayasan Rumah Zakat yang baru mereka terima beberapa waktu lalu.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015