Sekretaris Daerah Hulu Sungai Selatan (HSS) H Muhammad Noor, didampingi Kepala Dispera KPLH Ronaldy Prana Putra beserta tim teknis melakukan pemantauan sekaligus mengevaluasi terhadap penanganan pengendalian air limbah tambang batu bara PT Antang Gunung Meratus (AGM) dan KUD Karya Murni.

Ia mengatakan, tim teknis turun untuk terus memastikan,dan mendorong pihak PT. AGM untuk bisa menyelesaikan target yang ditetapkan, diharapkan nantinya dengan pengelolaan limbah air PT. AGM ini bisa terus mengurangi dampak negatif terhadap sungai, terutama di Sungai Amandit.

Baca juga: Upaya Pemkab HSS galang komitmen bersama jaga kualitas air Sungai Amandit

"Kami kembali turun ke lapangan dari tim teknis yang dibentuk Bupati HSS, H Achmad Fikry, terkait dengan penanggulangan kekeruhan Sungai Amandit, jadi selaku ketua tim teknis menindaklanjuti pertemuan kemarian yang dilaksanakan sekitar satu bulan lalu," katanya, Rabu (9/6).

Dijelaskan dia, bersama tim langsung turun ke lapangan dengan sengaja, untuk melihat dan memantau progres yang dilakukan oleh pihak PT AGM, terkait penanganan limbah dari tambang batu bara yang dilakukan perusahaan tersebut.

Baca juga: Tim gabungan tertibkan tambang pasir dan galian C di sungai Amandit

Pihaknya melihat di lapangan sudah ada 300 meter parit yang terbentuk, dan hanya secara fisik 1.500 meter sudah tinggal penyelesaian parit saja, serta agar dari target 1.800 meter itu bisa diselesaikan pihak PT. AGM pada minggu pertama bulan Agustus mendatang.

Pemantauan dan evaluasi penanangan pengendalian air limbah tambang oleh Sekda HSS bersama tim teknis, juga didampingi tim pengelola limbah air dari PT AGM dan dari tim pengelola di KUD Karya Murni.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021