Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Operasi Simpatik Intan 2015 yang dilaksanakan oleh jajaran Polda Kalsel, salah satunya bertujuan untuk mengwujudkan postur Polisi Lalu Lintas (Polantas) di wilayah ini bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
"Operasi ini mengedepankan fungsi dari Satuan Lalu Lintas guna revolusi mental anggota di lapangan dalam melakukan tindakan penertiban," ucap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Drs Wahyono MH di Banjarmasin, Rabu.
Ia mengatakan, operasi ini dilaksanakan selama 20 hari mulai tanggal 1/4 hingga 20/4 dimana peran polisi lalu lintas selalu di kedepankan dalam operasi ini.
Polisi Lalu Lintas dalam operasi yang bertujuan agar terwujudnya postur bebas dari KKN harus lebih meningkatkan disiplin dalam rangka revolusi mental dan terciptanya situasi keamanan, keselamatan tertib lancar lalu lintas yang kondusif.
Wujud Polantas bebas KKN merupakan implementasi dari program Kabinet Kerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) serta Quick Wins Polri.
Dia menambahkan operasi kepolisian dengan sandi "Simpatik Intan 15" ini menitik beratkan kepada upaya-upaya Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) di bidang lalu lintas Kamseltibcar Lantas dengan pola kegiatan yg berupa Pencegahan 60 persen "Preemtive" dan 20 persen "Preventive" serta 20 persen penegakan hukum.
Bidang pencegahan kepolisian ini lebih diarahkan untuk melakukan penertiban dan pembenahan ke dalam baik yang berkaitan dengan sikap dan prilaku anggota Polantas dalam meningkatkan pelayanan prima serta pembinaan masyarakat dalam rangka menciptakan situasi Kamseltibcar Lantas yg selalu kondusif serta harmonis.
"Memang operasi ini sifat utamanya melakukan pembinaan tapi kalau pengendara dianggap membahayakan dan melakukan pelanggaran berat terhadap aturan lalu lintas maka kami lakukan penegakkan hukum," tegas orang nomor satu dijajaran Polresta Banjarmasin itu.
Untuk diketahui Operasi Simpatik Intan 2015 ini memilik dua tujuan di antaranya terwujudnya postur Polantas yang bebas dari KKN serta meningkatnya disiplin dan terwujudnya Keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran Lalu Lintas di wilayah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Operasi ini mengedepankan fungsi dari Satuan Lalu Lintas guna revolusi mental anggota di lapangan dalam melakukan tindakan penertiban," ucap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Drs Wahyono MH di Banjarmasin, Rabu.
Ia mengatakan, operasi ini dilaksanakan selama 20 hari mulai tanggal 1/4 hingga 20/4 dimana peran polisi lalu lintas selalu di kedepankan dalam operasi ini.
Polisi Lalu Lintas dalam operasi yang bertujuan agar terwujudnya postur bebas dari KKN harus lebih meningkatkan disiplin dalam rangka revolusi mental dan terciptanya situasi keamanan, keselamatan tertib lancar lalu lintas yang kondusif.
Wujud Polantas bebas KKN merupakan implementasi dari program Kabinet Kerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) serta Quick Wins Polri.
Dia menambahkan operasi kepolisian dengan sandi "Simpatik Intan 15" ini menitik beratkan kepada upaya-upaya Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) di bidang lalu lintas Kamseltibcar Lantas dengan pola kegiatan yg berupa Pencegahan 60 persen "Preemtive" dan 20 persen "Preventive" serta 20 persen penegakan hukum.
Bidang pencegahan kepolisian ini lebih diarahkan untuk melakukan penertiban dan pembenahan ke dalam baik yang berkaitan dengan sikap dan prilaku anggota Polantas dalam meningkatkan pelayanan prima serta pembinaan masyarakat dalam rangka menciptakan situasi Kamseltibcar Lantas yg selalu kondusif serta harmonis.
"Memang operasi ini sifat utamanya melakukan pembinaan tapi kalau pengendara dianggap membahayakan dan melakukan pelanggaran berat terhadap aturan lalu lintas maka kami lakukan penegakkan hukum," tegas orang nomor satu dijajaran Polresta Banjarmasin itu.
Untuk diketahui Operasi Simpatik Intan 2015 ini memilik dua tujuan di antaranya terwujudnya postur Polantas yang bebas dari KKN serta meningkatnya disiplin dan terwujudnya Keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran Lalu Lintas di wilayah ini.
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015