Dewan kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan bersikap realistis melihat peluang pasar produk Sasirangan tidak hanya memproduksi Sasirangan berpewarna alami, namun juga produk Sasirangan berpewarna kimia.
"Banyak juga konsumen dalam dan luar negeri menyukai Kain Sasirangan yang a jadi tidak selalu yang pakai pewarna alami yang dicari," ujar instruktur dari Banjarmasin Rusliana di Amuntai, Rabu (2/6).
Rusliana mengatakan, peluang ekspor produk kain Sasirangan masih terbuka lebar meski agak 'stagnan' karena terjadinya Pandemi COVID-19.
Produk Sasirangan juga bisa dipadukan dengan produk kerajinan purun sebagai hiasan atau motif yang juga disukai konsumen.
"Setiap Kalsel mengikuti pameran di luar daerah, produk Sasirangan selalu cepat habis," katanya.
Namun, katanya, pewarna alami dan kimia tidak bisa disatukan dalam produk Sasirangan melain sendiri-sendiri. Sebagian jenis pewarna kimia mudah luntur seperti warna pink, beberapa warna khas berasal dari paduan pencampuran warna.
"Tehnik mencampur warna dari pewarna kimia juga akan kami ajarkan kepada perajin Sasirangan di Kabupaten Hulu Sungai Utara," kata Rusliana.
Ia menegaskan, pemerintah membantu perajin memasarkan produk mereka melalui ajang pameran ditingkat provinsi maupun nasional, selanjutnya tergantung kelompok perajin untuk mengembangkan usaha dan pemasarannya.
Kabid perindustrian yang juga panitia pelaksana kegiatan pelatihan pewarnaan Sasirangan Muhammad Yani melaporkan kegiatan pelatihan dilaksanakan 2-7 Juni (lima hari) di Desa Telaga Sari diikuti sebanyak 20 perajin yang berasal dari hampir semua kecamatan.
"Beberapa perajin dari sentra kerajinan Sasirangan kami ikut sertakan lebih banyak, sedangkan dari kecamatan rata-rata diwakili satu orang perajin," terang Yani.
Sebelumnya para perajin ini sudah dilatih menggunakan bahan pewarna alami untuk produk kain Sasirangan, sekarang mereka akan dibekali juga pengetahuan cara pewarnaan bahan kimia.
Ketua Dekranasda Kabupaten HSU Hj Anisah Rasyidah mengharapkan para perajin mengikuti pelatihan dengan tekun agar memiliki keterampilan dalam menghasilkan produk Sasirangan yang berkualitas.
"Kemampuan kalian akan berdampak membantu masyarakat sekitar untuk ikut menjadi perajin Sasirangan dan meningkatkan perekonomian warga," kata Anisah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Banyak juga konsumen dalam dan luar negeri menyukai Kain Sasirangan yang a jadi tidak selalu yang pakai pewarna alami yang dicari," ujar instruktur dari Banjarmasin Rusliana di Amuntai, Rabu (2/6).
Rusliana mengatakan, peluang ekspor produk kain Sasirangan masih terbuka lebar meski agak 'stagnan' karena terjadinya Pandemi COVID-19.
Produk Sasirangan juga bisa dipadukan dengan produk kerajinan purun sebagai hiasan atau motif yang juga disukai konsumen.
"Setiap Kalsel mengikuti pameran di luar daerah, produk Sasirangan selalu cepat habis," katanya.
Namun, katanya, pewarna alami dan kimia tidak bisa disatukan dalam produk Sasirangan melain sendiri-sendiri. Sebagian jenis pewarna kimia mudah luntur seperti warna pink, beberapa warna khas berasal dari paduan pencampuran warna.
"Tehnik mencampur warna dari pewarna kimia juga akan kami ajarkan kepada perajin Sasirangan di Kabupaten Hulu Sungai Utara," kata Rusliana.
Ia menegaskan, pemerintah membantu perajin memasarkan produk mereka melalui ajang pameran ditingkat provinsi maupun nasional, selanjutnya tergantung kelompok perajin untuk mengembangkan usaha dan pemasarannya.
Kabid perindustrian yang juga panitia pelaksana kegiatan pelatihan pewarnaan Sasirangan Muhammad Yani melaporkan kegiatan pelatihan dilaksanakan 2-7 Juni (lima hari) di Desa Telaga Sari diikuti sebanyak 20 perajin yang berasal dari hampir semua kecamatan.
"Beberapa perajin dari sentra kerajinan Sasirangan kami ikut sertakan lebih banyak, sedangkan dari kecamatan rata-rata diwakili satu orang perajin," terang Yani.
Sebelumnya para perajin ini sudah dilatih menggunakan bahan pewarna alami untuk produk kain Sasirangan, sekarang mereka akan dibekali juga pengetahuan cara pewarnaan bahan kimia.
Ketua Dekranasda Kabupaten HSU Hj Anisah Rasyidah mengharapkan para perajin mengikuti pelatihan dengan tekun agar memiliki keterampilan dalam menghasilkan produk Sasirangan yang berkualitas.
"Kemampuan kalian akan berdampak membantu masyarakat sekitar untuk ikut menjadi perajin Sasirangan dan meningkatkan perekonomian warga," kata Anisah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021