Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mendorong masyarakat yang tinggal di area lahan gambut memanfaatkan potensi lingkungan di sekitarnya untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui pengembangan berbagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Tenaga Analis BRGM Kalimantan Selatan Enik Maslahah di Amuntai, Kalsel, Rabu mengatakan salah satu upaya BRGM mendukung pengembangan UMKM tersebut adalah dengan memberikan berbagai pelatihan ketrampilan dengan memanfaatkan bahan baku alam yang ada di sekitar daerah gambut tersebut.

"Kami mencoba menggandeng ibu-ibu dan remaja perempuan untuk berperan aktif dalam pengembangan dan pemanfaatan potensi lahan gambut, menjadi berbagai kerajinan dan industri yang mampu mendorong perekonomian sekitar," katanya.

Menurut dia, lingkup kerja BRGM tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur namun juga pengembangan potensi dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan restorasi gambut.

"Kegiatan Restorasi gambut sering kali dikaitkan dengan infrastruktur, seperti penyekatan kanal atau sumur bor. Namun yang terpenting sebenarnya adalah, bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan restorasi gambut," katanya.

Masyarakat, kata dia, juga diajak bagaimana melindungi ekosistem gambut, salah satunya adalah dengan menggunakan pewarna alam untuk kerajinan, sebagai upaya meningkatkan ekonomi di desa gambut, juga mengelola potensi yang ada di desa.

Sebelumnya, tambah Enik, BRGM juga telah mengadakan pelatihan selama tiga hari, yaitu pada 29-31 Mei, bagi perempuan daerah gambut.

Pelatihan pada kelompok perempuan di area lahan gambut Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tersebut, berupa pembuatan masker dengan pewarna alam, serta pembuatan produk kesehatan seperti hand sanitizer dan sabun.
 
Peserta pelatihan pembuatan pewarna alami dan masker BRGM Kalimantan Selatan. ANTARA/HO-BRGM


Pelatihan tersebut, diikuti oleh tiga kelompok perempuan dari Desa Darussalam, Kaludan Kecil dan Teluk Karya. Nantinya, pelatihan pada kelompok perempuan ini akan dilaksanakan di beberapa provinsi yang menjadi area fokus BRGM seperti Jambi, Riau, Kalimantan Utara, hingga Kalimantan Barat.

Pada pelatihan tersebut, BRGM menggandeng Owner dan Founder Kekean Wastra Gallery Ahmad Nur Hasim, yang mengajarkan tentang pewarna alam dan praktik penggunaan pewarna alam.

Selain itu, warga juga diberikan pelatihan pembuatan masker menggunakan kain yang telah diberi pewarna alami di hari sebelumnya.

"Kami jua mendatangkan pelatih dari Balai Riset dan Standardisasi Banjarmasin, Rahmi yang mengajarkan tentang pembuatan hand sanitizer dan sabun berbahan alami," katanya.

Analis Akses Industri Dinas Perindustrian dan UMKM Kabupaten Balangan Marlina mengatakan pihaknya mendukung penuh pada kegiatan yang dilaksanakan BRGM.

Setelah mendapatkan pelatihan mengenai pembuatan masker menggunakan pewarnaan alam dan produk kesehatan berbahan alami, para peserta diharapkan dapat mengembangkan dan memasarkannya, sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarga.

 

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021