Banjarmasin,(Antaranews Kalsel ) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat meminta berbagai masukan dari berbagai pihak terkait pengembangan pariwisata.


Dialog mengenai pengembangan pariwiata Kota Banjarmasin tersebut berlangsung di lokasi Menara Pandang objek wisata Siring Tendean Banjarmasin, Sabtu, dipimpin Kepala Bidang Pengembgangan Pariwisata setempat, JM Khuzaimi.

Diantara persoalan yang didialogkan seperti pendirian monumen Bekantan (Nasalis larvatus) yang berad di Siring Tendean yang menurutnya harus mencari berbagai masukan sebelum monumen yang direncanakan menjadi ikon kota tersebut terwujud.

Dijelaskannya, monumen satwa unik tersebut dengan dana Rp2,7 miliar, rencananya segera dilelang, April 2015 ini dikerjakan.

Ia juga minta masukan apakah monumen binatang yang menjadi maskot Provinsi Kalsel tersebut bewarna asli perunggu atau dengan warna asli binatang itu kuning kemerahan.

Pihaknya juga sudah menjajaki kemungkinan pekerja yang bisa memahat monumen yang berbahan perunggu itu yakni dari pekerja Bantul Jogyakarta yang disebutkan pernah mengerjakan patung perunggu setinggi 24 meter.

Selain itu, Khuzaimi juga minta masukan pembehanan fasilitas menara pandang yang berkontruksi beton dengan empat lantai berada di lokasi objek wisata Siring Tendean itu, termasuk pengelolaan pasar terapung kedepan.

Hadir dalam, dialog tersebut kelompok pecinta lingkungan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), forum wisata Kalsel, Forum Komunitas Hijau (FKH) wartawan dan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat.

  Rencananya dialog pengembangan pariwisata tersebut akan dilanjutkan dengan menghadirkan peserta yang lebih banyak seperti PHRI, Asita, dan pihak lainnya.   

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015